Monday, July 28, 2014

Merenungi Hikmah Hari Raya

Ramadhan telah pun berlalu. Gema takbir membesarkan Tuhan bergema di pelosok negeri. Hati pilu, tidak dapat mengisi Ramadhan dengan amal terbaik. Terlalu banyak cuai dan lalai.

Teringat pesan guru dalam syair berikut:

Ramadhan telah meninggalkan kita
Syawal menjelang menandakan hari raya
Kehidupan biasa bermula semula
Ramadhan hadapan belum tentu kita jumpa 
Di hari raya ini, koreksilah diri sendiri
Layakkah hari ini, kita berhari raya
Hari Raya hanya untuk orang-orang bertaqwa, Selain mereka tidak layak merayakannya 
Renung kembali segala amalan di bulan Ramadhan
Adakah meningkat dari sebelumnya
Bertambah baikkah kita dari masa ke semasa
Sesuai dengan meningkatnya umur kita 
Renung pula ke hadapan bagaimana nasib kita
Adakah kita masih di dalam Husnul Khatimah
Karena nafsu selalu mendorong kejahatan
Juga syaitan yang sentiasa melalaikan 
Ingatlah hari raya bukan untuk bersuka ria
Ia hari bersyukur, menggembirakan yang tak punya
Memberi bantuan mereka yang tidak berada
Maaf bermaafan sesama kita 
Bertimbang rasa kita sesama manusia
Bersimpatilah dengan mereka yang susah
Berkasih sayang itu sangat diperintahkan
Bahkan sesuai dengan fitrah manusia

Bait syair yang disampaikan dengan irama sendu pilu, mengiris hati. Bisa disimak disini:




No comments:

Post a Comment