Friday, February 6, 2015

Kisah Nabi Muhammad saw dan Jabal Uhud

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa tatkala Nabi Muhammad SAW melihat gunung Uhud, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya: “Sesungguhnya Uhud adalah gunung yang mencintai kita, dan kita juga mencintainya”. (Kitab Shahih Muslim). Tiba-tiba saya teringat catatan lama saya ketika mengunjungi Jabal Uhud. Juga teringat dengan pilunya kisah Nabi Muhammad saw ketika menghadapi ujian di Jabal Uhud.

Dalam kunjungan ke Madinah bulan Ramadhan 1432 H silam (tahun 2011 M), saya diajak expedisi ke Gunung Uhud oleh Pak Nur. Pak Nur menjadi driver sekaligus mutawwif bagi kami bertiga; saya, Ustad Saiful Doldiri Malaysia, dan Ustad Fikri Abdul Wahid Australia. Terimakasih ya Allah, dalam ekspedisi kecil ini kami diantar menggunakan Nissan Armada.

Nissan Armada, mobil 5600 cc yang cukup mantap tongkrongannya
Tentu sudah sampai kepada kita semua mengenai kisah peperangan Uhud. Di waktu itu ada sekumpulan pasukan pemanah yg diarahkan untuk tetap bertahan di jabal rummat apapun yg terjadi. Akan tetapi mereka tidak taat dan meninggalkan pos untuk ikut berebut harta ghanimah. Akibat ketidak taatan itu, Khalid bin Walid yg memimpin pasukan berkuda musuh (sebelum beliau masuk Islam) berhasil menyelinap masuk dan memukul pasukan kaum muslimin. Sampai Nabi patah gigi dan mundur sampai ke gua di lereng gunung uhud.






Lokasi terdesaknya Baginda Nabi Muhammad saw
Pak Nur membawa kami sampai ke lokasi lereng Uhud tempat Nabi Muhammad saw tepojok dan mengalami patah gigi. Sungguh pilu apabila mengenang peristiwa itu.

Celah bukit tempat Nabi Muhammmad saw berlindung



Jabal Rumat, saksi bisu ketidaktaatan pada pemimpin
 Sayidina Hamzah adalah salah seorang yang syahid dalam pertempuran di Uhud ini.

Karena kecintaan Rasulullah saw pada syuhada Uhud, beliau selalu ziarah ke Jabal Uhud hampir setiap tahun. Kemudian perilaku Baginda Nabi Muhammad saw ini juga diikuti oleh beberapa sahabat setelah Rasulullah saw wafat. Bahkan, sayidina Umar dan sayidina Abubakar, selalu mengingatkan Nabi Muhammad saw jika perjalanannya telah mendekati Uhud. 

Rasulullah saw bersabda, ”Mereka yang dimakamkan di Uhud tak memperoleh tempat lain kecuali ruhnya berada di alam burung hijau yang melintasi sungai Surgawi. Burung itu memakan makanan dari taman surga, dan tak pernah kehabisan makanan. Pada syuhada itu berkata siapa yang akan menceritakan kondisi kami kepada saudara kami bahwa kami sudah berada di surga.” 

Maka Allah SWT berfirman ,” Aku yang akan memberi kabar kepada mereka.” Dengan sebab itu, kemudian turunlah ayat, ”Dan janganlah mengira bahwa orang yang terbunuh di jalan Allah SWT itu meninggal" (Surat 3: ayat 169)

Makam sayidina Hamzah bin Abdul Mutalib


No comments:

Post a Comment