Saturday, May 23, 2015

Pelatihan Kewirausahaan Kementrian Koperasi dan UKM

penutupan pelatihan


Pada tanggal 19-22 Mei 2015, diadakan Pelatihan Wirausaha Pemula oleh Kementrian Koperasi dan UKM Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Saya terikut kegiatan ini. Saya gunakan istilah terikut karena ikutnya saya pada kejadian ini tidak pun saya rancang dan doa pun tidak. Tapi kalau dibilang kebetulan ya bahaya buat akidah. Setiap kejadian di muka bumi ini mana ada yang kebetulan. Semua sudah tertulis di Lauh Mahfudz. Semua berlaku atas izin Allah, ngak ada yang kebetulan itu.

Ya, hari sabtu atau ahad saya disuruh daftar. Ya saya daftar aja ngak pakai banyak tanya. Eh rupanya terpilih jadi peserta. Langsung aja saya konfirmasi. Eh ternyata belum dimintakan acc buat pergi. Begitu dapat acc, pergi juga ke Hotel Grand USSU tempat kegiatan diselenggarakan.

Di acara pelatihan itu rupanya pesertanya wirausaha-wirausaha yang sudah makan asam garam dalam berwirausaha. Bukan pemula seperti judulnya. hehehe.


Saturday, May 16, 2015

Rahasia Kasih Sayang

“Tidak beriman seorang sehingga dia mengasihi saudaranya seperti dia mengasihi dirinya sendiri.” Riwayat Bukhari.

Kasih sayang dalam agama Islam adalah perkara yang sangat penting. Sampai-sampai Rasulullah saw mengaitkannya dengan iman seseorang.





Hari ini kita lihat dimana-mana orang berantem, emosian, cepat panas, senggol dikit naik pita. Di dalam keluarga pun suami istri sering bertengkar jadi hal yang lumrah.  Sangat....sangat susah mencari kasih sayang di akhir zaman ini. Kalau orang politik ngak usah dibahas dah. Kayaknya kalau ngak gontok-gontokan itu macam ngak afdhol.

Memang Rasulullah saw pernah bersabda bahwa iman orang akhir zaman itu sangat tipis seperti kulit bawang. Pagi beriman petang sudah kafir. Jadi, kegersangan kasih sayang yang terjadi saat ini bermula dari begitu lemahnya iman.

Kalau kata Tuan Rasyidi Abdullah, kasih sayang itu akan wujud apabila setiap insan sama-sama memburu Tuhan. Perkataan memburu Tuhan ini cukup dalam maknanya. Ya, sepertimana seorang pemburu memburu buruannya, dia akan terjaga malam, mengintai-intai binatang buruannya, dia kan selalu waspada sapan saat yang tepat untuk menyergap buruannya.

Kita sebagai orang akhir zaman, yang begitu lemah iman, akan terasa bahwa kata "MEMBURU" ini sangat power. Tepat terasa di hati. Kalau sekedar kita diingatkan untuk menebalkan iman, untuk selalu ingat Allah, sudah hambar karena setiap ceramah hal itu selalu diperkatakan tapi implementasi yang ada sangat-sangat berbeda.

MAka, kata memburu Tuhan ini sangat tepat untuk kita. Kita intai-intai terus apa yang membuat Tuhan suka, kita kejar apa yang Tuhan kehendaki, kita pun berjaga malam untuk menagih kasih sayang Tuhan. Bila hubungan dengan Tuhan semakin mesra, karena kita memburu Tuhan dan tidak lagi hati terpaut dengan dunia, maka dari situlah kasih sayang akan bersemi kembali.

KAlau dunia yang diburu, dunia ini kan menipu lagipula nafsu tidak pernah puas dengan dunia. Dapat ini ingin itu, dapat itu ingin lebih dari itu, lebih...lebih...lebih dan terus ingin yang lebih tidak ada habis habisnya.

Nah, apabila dalam rumah tangga terasa gersang dari kasih sayang, maka cek lagi, apa sebenarnya yang diburu dalam rumah tangga itu. Juga dimana-saja. Kalau dunia yang diburu, memang confirm, huru hara akan berlaku. Dunia ini kan terbatas, sedangkan nafsu keinginannya tiada batas. Maka akan terjadi gesekan-gesekan yang kan menyebabkan huru hara.

Kalau Tuhan yang diburu, TUhan kan Maha tidak tebatas. MAka cukuplah semua dengan Tuhan. Bila rasa cukup dengan Tuhan, maka hati akan menjadi tenang. KAsih sayang pun berbunga lagi.


Monday, May 11, 2015

Shalawat Ibrahim, Secuplik Kisah Ketaatan Seorang Istri

Tadi malam ketika membaca Shalawat Ibrahim rame-rame, ketika sampai lafadz:

Sepertimana Allah telah selamatkan ke atas Sayidina Ibrahim dan ahli keluarga Sayidina Ibrahim.

Tiba-tiba saya langsung teringat Ibunda Siti Hajar. Ya, saya memang memiliki satu kesan tersendiri terhadap sosok beliau. Kesan saya terhadap beliau mungkin bisa diwakili dalam sepenggal paragraf berikut ini:

Ketika Nabi Ibrahim a.s ingin meninggalkan tempat itu, Siti Hajar mengikutinya sambil bertanya kepada suaminya mengapa dia ditinggalkan sendirian di situ. Namun Nabi Ibrahim a.s tidak mengindahkannya. Akhirnya Siti Hajar bertanya, “Apakah Allah yang memerintahkan agar aku ditinggalkan di sini?” Nabi Ibrahim a.s, menjawab, “Benar wahai isteriku.” Mendengar jawaban itu, Siti Hajar dengan hati yang beriman kepada Allah berkata, “Kalau begitu, sudah pasti Allah tidak akan mensia-siakan kita.” Dia yakin, pasti akan ada pembelaan dari Allah, Tuhan yang Maha Baik itu. Tinggallah Siti Hajar di situ sendirian ditemani si anak kecil. (sumber: Kisah Nabi Muhammad saw )
Ya, Allah telah selamatkan Nabi Ibrahim dan ahli keluarga Nabi Ibrahim. Segala bentuk ujian telah berhasil dilewati dengan nilai tertinggi. Di antara sekian banyak ujian yang harus dihadapi oleh Siti Hajar adalah ditinggalkan di tengah lembah gersang hanya ditemani seorang bayi.

Siti Hajar ini istri ke dua dalam keluarga poligami Indah Nabi Ibrahim. Beliau sangat taat kepada suaminya meskipun "seolah-olah dibuang". Keyakinannya terhadap Allah yang begitu kental membuatnya mampu menepis segala prasangka buruk kepada suaminya. Beliau begitu yakin bahwa Allah bersamanya. Beliau yakin bahwa tidak ada yang sia-sia dan setiap perkara pasti ada tujuannya. Suami beliau seorang Nabi yang mana seorang Nabi tidak-lah bertindak karena dorongan hawa nafsunya tetapi wahyu dari Tuhan. Apabila wahyu, pastilah ada yang hendak diperjuangkan.

Rupa-rupanya, beliau terpilih sebagai seorang wanita yang membuka kota Mekah yang sampai saat ini terus dikunjungi oleh umat Islam sedunia tanpa henti-hentinya.

Balik ke shalawat Ibrahim, di penggal pertama disebutkan:

Ya Allah selamatkanlah ke atas Sayidina Muhammad dan ahli keluarga sayidina Muhammad
 Nah, itulah yang Rasulullah saw ajarkan kepada kita supaya kita mendoakan perjuangan Rasulullah saw dan ahli keluarganya. Perlu di ingat, ahli keluarga Nabi Muhammad saw masih terus berjuang hingga akhir zaman ini. Semoga mereka Allah selamatkan sebagaimana ahli keluarga Nabi Ibrahim diselamatkan.







Saturday, May 9, 2015

Apakah Peranan Seorang Suami?



Tajuk keluarga memang ngak habis-habis buat dikupas, dikaji, direnungkan, diselidiki, dan yang lebih utama adalah untuk diamalkan dan dihayati. 

Pertanyaan yang diajukan kepada saya pada malam hari ini:


Sudahkah kamu, sebagai suami, sudah melaksanakan tanggung jawabmu untuk memberikan TUHAN pada keluargamu?


hm..... speechless.

teatrikal silat melawan nafsu, sebagai nasehat perkawinan dalam acara pernikahan massal

Btw, berikut ini sebuah bacaan yang membuka mata mengenai apa peran seorang suami. 

Sumbernya dari sini: Apakah Peranan Seorang Suami? Sedikit saya EYD-kan supaya mudah dibaca.

Apakah Peranan Seorang Suami?


Suami itu lelaki. Lelaki itu pemimpin. Lelaki diciptakan memiliki kelebihan dari wanita untuk tujuan memimpin ini. Lelaki mestilah mampu untuk membuktikan bahwa mereka dapat mengatasi wanita dengan segala keistimewaan ini. Bila dikatakan pemimpin menurut islam adalah seorang yang dapat berkata kepada isterinya:
  1. Kita menikah adalah karena Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan.
  2. Kita menikah adalah untuk membangun rumah tangga Islam.
  3. Kita menikah adalah untuk menambah taqwa kepada Tuhan.
  4. Kita menikah supaya saya jadi imam, kamu jadi makmum, saya pemimpin, kamu pengikut.
  5. Kita menikah untuk melahirkan anak yang banyak sebab Rasulullah saw akan bangga di akhirat bila umat banyak.
  6. Saya akan hadiahkan kepada kamu sesuatu yang paling mahal yaitu cinta Tuhan. Bila kamu mencintai Tuhan, Tuhan akan menolong menjayakan rumah tangga kita.
  7. Saya akan buktikan bahwa bila kita dapat bercinta dengan Tuhan, kita akan jadi kaya raya lahir dan batin, aman, makmur dan mendapat keampunan Allah.
  8. Saya akan buktikan bahwa bila kita mencintai Tuhan, kita akan dapat berkasih sayang dan bercinta sampai mati dan sampai ke akhirat. Allah yang janjikan dan Allah yang mampu untuk melakukannya.
  9. Cintailah Tuhan, nanti rumah tangga akan dapat sukses menyelesaikan semua masalah.
  10. Cintalah Tuhan, POLIGAMI pun akan bahagia apalagi MONOGAMI. Bukankah Tuhan itu Maha Berkuasa, bagaimana Dia tak tahu untuk menjadikan manusia berbahagia dengan poligami, dengan kesusahan, dengan kesakitan, dengan perkongsian dan dengan penderitaan? Tanpa mencintai Tuhan, lihat, monogami pun huru hara!
Seorang suami, sebelum menikah sepatutnya sudah mengambil kursus untuk menjadi suami yang adil, yakni pemimpin yang adil. Menjadi pemimpin adil lebih susah dari menjadi doctor yang pakar atau lulusan PhD yang handal. Kursus tentangnya sepatutnya bukan 7 tahun, tapi dari awal dia dilahirkan ke dunia. ibu bapanya-lah profesornya untuk memastikan dia adalah seorang yang :
  1. Mencintai Tuhan lebih daripada mencintai ibu bapa karena Tuhan sanggup bekalkan oksigen gratis setiap saat.
  2. Amalkan rukun iman untuk hati, amalkan rukun islam untuk akal, fikiran dan fisik.
  3. Praktekkan ihsan yakni akhlak yang tinggi terutama pemurah dan penyayang, sabar, redha dan lain-lain.
  4. Dalam hidupnya, dia pandai bersyukur bila diberi nikmat oleh Tuhan. pandai bersabar bila diberi kesusahan oleh Tuhan. Orang islam, orang beriman, orang bertaqwa itu bahkan dia senang dengan kesusahan karena dengan kesusahan itu, Tuhan jadikan manusia ingat kepada Tuhan. Dalam nikmat walaupun bersyukur tapi orang lebih mudah untuk lalai dan terjebak dengan penyakit cinta dunia dan takut mati
  5. Sangat mengutamakan Tuhan dalam hidupnya, sehingga isteri-isteri dapat ditarik kepada Tuhan walaupun isteri-isteri sangat tertarik kepada dunia.
  6. Mempraktekkan Bank Tuhan, yakni segala keperluan hidup dan perjuangannya Tuhan yang sponsor.
  7. Mempraktekkan kasih Tuhan, yakni segala keperluan perhatian dan kasih sayang oleh ahli keluarga, Allah yang bekalkan. Semua terasa diberi perhatian dan kasih sayang. Allah-lah yang menggerakkan semuanya agar terjadi. Allah yang menolong sehingga terjadi, mana-mana yang manusia tidak mampu berbuat, Allah yang akan buatkan.
Bahaya besar yang paling ditakuti oleh suami terhadap keluarganya ialah ditimpa penyakit cinta dunia dan takut mati. Sebab itu rumahnya dijadikan klinik untuk merawat penyakit paling bahaya itu. Pasien akan dilatih dengan sholat yang khusyuk lima kali sehari. Sholat yang khusyuk dapat mencabut kedua penyakit tadi. Sholat khusyuk ialah :
a.     


  1. Secara serius menguasai bacaan-bacaan dan perbuatan dalam sholat.
  2. Secara serius memahami apa yang dibaca dan dibuat.
  3. Secara serius berusaha untuk merasakan perasaan yang sepatut ada di dalam bacaan dan perbuatan sholat
Insya-allah, kesan dari sholat akan terbawa dalam kehidupan, rasa takut dan cinta dan mengharap kepada Allah lama-kelamaan akan menggantikan rasa cinta dunia dan takut mati itu.
Suami yang adil menurut islam ialah suami yang mampu menjadikan keluarganya aman makmur dan mendapat keampunan dari Allah. Untuk mendapatkan semua itu, suami perlu berusaha untuk memahamkan, meyakinan dan membawa cinta keluarganya kepada Allah. Bukankah Allah SWT telah berpesan, firmannya :

Maksudnya; "SELAMATKAN DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA" (surah at-tahrim : 6)

Nanti di depan Allah di dalam mahkamah akhirat, jangan berkata, "saya tidak tahu bahwa Allah pernah perintahkan supaya saya selamatkan diri dan keluarga dari api neraka". Memang syaitan dan nafsu ammarah akan bekerja dengan sungguh-sungguh supaya kita tidak memperdulikan neraka. Awas, orang islam yang tidak percaya dan tidak memperdulikan neraka dapat murtad.
Menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka adalah jadi keutamaan untuk kita mengusahakannya. Untuk itu kita perlu menjadikan jadikan setiap kerja kita itu sebagai ibadah, yakni dengan memenuhi 5 syarat iaitu:
  1. Niat mesti betul (yakni karena Allah)
  2. Pelaksanaan mesti mengikut syariat Allah.
  3. Agenda-agendanya mestilah halal dan bertepatan dengan syariat.
  4. Tidak meninggalkan perkara (rukun) asas yaitu rukun iman dan rukun Islam.
  5. Natijah dan hasil dari usaha membangun rumah tangga islam itu mestilah taqwa dan dimanfaatkan kepada Allah dan agama-nya.
Untuk lebih memahaminya silakan membaca buku saya bertajuk: ibadah menurut Islam. Suami apabila sudah melakukan tanggungjawab yang pokok ini, niscaya Allah akan menaungi rumah tangganya dengan memberi tambahan iman dari waktu ke waktu dan Allah akan murahkan rezeki. Allah itu pasti bereaksi dengan berbagai macam respon. Jangan sangka Allah tiada peranan dalam rumah tangga. Bahkan setiap saat, Dia-lah yang mengatur langit dan bumi dan segala isinya. Ini semua adalah janji Allah dan wajib bagi Allah itu menunaikan janji-nya.
Namun ada syarat-syarat lagi yang mesti dipenuhi yaitu delapan syarat taqwa:
  1. Dapat hidayah
  2. Ada ilmu
  3. Beramal
  4. Yakin
  5. Mujahadah
  6. Istiqamah
  7. Guru mursyid
  8. Doa
Ya, tidak bisa tidak, seseorang muslim itu hendaklah berguru dengan guru mursyid. Guru yang dilantik Tuhan, yang mempraktekkan sunnah nabi, yang bercakap dan berbuat cara-cara hidup Islam. Dia pewaris nabi kita yang sudah wafat, sedangkan dia ini dapat menghubungkan hati dengan Rasullulah saw. Hakikatnya nabi-lah yang sedang berperanan untuk menyelamatkan umatnya di akhir zaman ini. Jika tidak, mengapa Baginda dikatakan nabi akhir zaman? Apa peranan-nya ?

Wahai Rasulullah saw, nabi akhir zaman, kami sedang berkursus untuk menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka. Sedangkan keluarga itu adalah keluarga poligami. Hadirlah dan ikut campurlah dengan mukjizatmu agar perkara yang sukar ini dapat kami laksanakan dan jayakan dengan begitu mudah. Agar semua yang merinduimu dapat diselamatkan dengan iman dan Islam.

Sunday, May 3, 2015

Tuhan Matikan Aku Khusnul Khatimah (hari ini)

Rasanya tiap hari kita berdoa:

"matikan aku dalam keadaan Islam"
"jadikan akhir hidupku khusnul khatimah"
"jauhkan aku dari api neraka"
"matikan aku dalam keadaan mati syahid"

Itulah harapan kita pada Tuhan.  Tapi,  rasanya permohonan tersebut hampa lagi hambar. Cinta dunia mungkin sudah terlalu tebal. Cinta dunia yang tebal telah menjadi hijab terhadap kehidupan akhirat.

Saya cukup tersentak apabila ada yang berkata,  tambahkan kata "hari ini" dalam doa tersebut. Hm... Kira2 apa perbedaan dalam perasaan kita?

A.  Tuhan,  matikan aku dalam keadaan Islam
B.  Tuhan,  matikan aku dalam keadaan Islam HARI INI

Walaupun secara ilmu kita akur bahwa mati bisa berlaku kapan saja, tetapi apakah perasaan kita seperti itu juga? Kita rasa hidup kita masih lama. Itulah cinta dunia.

Namun, jika dalam doa kita tambahkan "hari ini",  timbul perasaan yang bermacam-macam. Cobalah... Cukup untuk menyentak jiwa yang lalai.

Hm.... Itu cukup berkesan untuk kaum lelaki.  Kalau kaum wanita, lain lagi. Bagi lelaki, memohon mati hari ini adalah perkara yang cukup membuat takut pada Allah. Sedangkan bagi wanita,  perkara yang lebih menakutkan dari kematian adalah menjalani hidup dimadu.

Ngomong-ngomong mengenai madu, tahniah buat dua rekan yang baru saja melangsungkan pernikahan poligami. Selamat menempuh kehidupan yang makin penuh tantangan.

Selamat juga pada 6 pasang pengantin baru monogami.

6 pasang pengantin monogami dan 2 pasang pengantin poligami

Majelis pernikahan massal.