Saturday, May 9, 2015

Apakah Peranan Seorang Suami?



Tajuk keluarga memang ngak habis-habis buat dikupas, dikaji, direnungkan, diselidiki, dan yang lebih utama adalah untuk diamalkan dan dihayati. 

Pertanyaan yang diajukan kepada saya pada malam hari ini:


Sudahkah kamu, sebagai suami, sudah melaksanakan tanggung jawabmu untuk memberikan TUHAN pada keluargamu?


hm..... speechless.

teatrikal silat melawan nafsu, sebagai nasehat perkawinan dalam acara pernikahan massal

Btw, berikut ini sebuah bacaan yang membuka mata mengenai apa peran seorang suami. 

Sumbernya dari sini: Apakah Peranan Seorang Suami? Sedikit saya EYD-kan supaya mudah dibaca.

Apakah Peranan Seorang Suami?


Suami itu lelaki. Lelaki itu pemimpin. Lelaki diciptakan memiliki kelebihan dari wanita untuk tujuan memimpin ini. Lelaki mestilah mampu untuk membuktikan bahwa mereka dapat mengatasi wanita dengan segala keistimewaan ini. Bila dikatakan pemimpin menurut islam adalah seorang yang dapat berkata kepada isterinya:
  1. Kita menikah adalah karena Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan.
  2. Kita menikah adalah untuk membangun rumah tangga Islam.
  3. Kita menikah adalah untuk menambah taqwa kepada Tuhan.
  4. Kita menikah supaya saya jadi imam, kamu jadi makmum, saya pemimpin, kamu pengikut.
  5. Kita menikah untuk melahirkan anak yang banyak sebab Rasulullah saw akan bangga di akhirat bila umat banyak.
  6. Saya akan hadiahkan kepada kamu sesuatu yang paling mahal yaitu cinta Tuhan. Bila kamu mencintai Tuhan, Tuhan akan menolong menjayakan rumah tangga kita.
  7. Saya akan buktikan bahwa bila kita dapat bercinta dengan Tuhan, kita akan jadi kaya raya lahir dan batin, aman, makmur dan mendapat keampunan Allah.
  8. Saya akan buktikan bahwa bila kita mencintai Tuhan, kita akan dapat berkasih sayang dan bercinta sampai mati dan sampai ke akhirat. Allah yang janjikan dan Allah yang mampu untuk melakukannya.
  9. Cintailah Tuhan, nanti rumah tangga akan dapat sukses menyelesaikan semua masalah.
  10. Cintalah Tuhan, POLIGAMI pun akan bahagia apalagi MONOGAMI. Bukankah Tuhan itu Maha Berkuasa, bagaimana Dia tak tahu untuk menjadikan manusia berbahagia dengan poligami, dengan kesusahan, dengan kesakitan, dengan perkongsian dan dengan penderitaan? Tanpa mencintai Tuhan, lihat, monogami pun huru hara!
Seorang suami, sebelum menikah sepatutnya sudah mengambil kursus untuk menjadi suami yang adil, yakni pemimpin yang adil. Menjadi pemimpin adil lebih susah dari menjadi doctor yang pakar atau lulusan PhD yang handal. Kursus tentangnya sepatutnya bukan 7 tahun, tapi dari awal dia dilahirkan ke dunia. ibu bapanya-lah profesornya untuk memastikan dia adalah seorang yang :
  1. Mencintai Tuhan lebih daripada mencintai ibu bapa karena Tuhan sanggup bekalkan oksigen gratis setiap saat.
  2. Amalkan rukun iman untuk hati, amalkan rukun islam untuk akal, fikiran dan fisik.
  3. Praktekkan ihsan yakni akhlak yang tinggi terutama pemurah dan penyayang, sabar, redha dan lain-lain.
  4. Dalam hidupnya, dia pandai bersyukur bila diberi nikmat oleh Tuhan. pandai bersabar bila diberi kesusahan oleh Tuhan. Orang islam, orang beriman, orang bertaqwa itu bahkan dia senang dengan kesusahan karena dengan kesusahan itu, Tuhan jadikan manusia ingat kepada Tuhan. Dalam nikmat walaupun bersyukur tapi orang lebih mudah untuk lalai dan terjebak dengan penyakit cinta dunia dan takut mati
  5. Sangat mengutamakan Tuhan dalam hidupnya, sehingga isteri-isteri dapat ditarik kepada Tuhan walaupun isteri-isteri sangat tertarik kepada dunia.
  6. Mempraktekkan Bank Tuhan, yakni segala keperluan hidup dan perjuangannya Tuhan yang sponsor.
  7. Mempraktekkan kasih Tuhan, yakni segala keperluan perhatian dan kasih sayang oleh ahli keluarga, Allah yang bekalkan. Semua terasa diberi perhatian dan kasih sayang. Allah-lah yang menggerakkan semuanya agar terjadi. Allah yang menolong sehingga terjadi, mana-mana yang manusia tidak mampu berbuat, Allah yang akan buatkan.
Bahaya besar yang paling ditakuti oleh suami terhadap keluarganya ialah ditimpa penyakit cinta dunia dan takut mati. Sebab itu rumahnya dijadikan klinik untuk merawat penyakit paling bahaya itu. Pasien akan dilatih dengan sholat yang khusyuk lima kali sehari. Sholat yang khusyuk dapat mencabut kedua penyakit tadi. Sholat khusyuk ialah :
a.     


  1. Secara serius menguasai bacaan-bacaan dan perbuatan dalam sholat.
  2. Secara serius memahami apa yang dibaca dan dibuat.
  3. Secara serius berusaha untuk merasakan perasaan yang sepatut ada di dalam bacaan dan perbuatan sholat
Insya-allah, kesan dari sholat akan terbawa dalam kehidupan, rasa takut dan cinta dan mengharap kepada Allah lama-kelamaan akan menggantikan rasa cinta dunia dan takut mati itu.
Suami yang adil menurut islam ialah suami yang mampu menjadikan keluarganya aman makmur dan mendapat keampunan dari Allah. Untuk mendapatkan semua itu, suami perlu berusaha untuk memahamkan, meyakinan dan membawa cinta keluarganya kepada Allah. Bukankah Allah SWT telah berpesan, firmannya :

Maksudnya; "SELAMATKAN DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA" (surah at-tahrim : 6)

Nanti di depan Allah di dalam mahkamah akhirat, jangan berkata, "saya tidak tahu bahwa Allah pernah perintahkan supaya saya selamatkan diri dan keluarga dari api neraka". Memang syaitan dan nafsu ammarah akan bekerja dengan sungguh-sungguh supaya kita tidak memperdulikan neraka. Awas, orang islam yang tidak percaya dan tidak memperdulikan neraka dapat murtad.
Menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka adalah jadi keutamaan untuk kita mengusahakannya. Untuk itu kita perlu menjadikan jadikan setiap kerja kita itu sebagai ibadah, yakni dengan memenuhi 5 syarat iaitu:
  1. Niat mesti betul (yakni karena Allah)
  2. Pelaksanaan mesti mengikut syariat Allah.
  3. Agenda-agendanya mestilah halal dan bertepatan dengan syariat.
  4. Tidak meninggalkan perkara (rukun) asas yaitu rukun iman dan rukun Islam.
  5. Natijah dan hasil dari usaha membangun rumah tangga islam itu mestilah taqwa dan dimanfaatkan kepada Allah dan agama-nya.
Untuk lebih memahaminya silakan membaca buku saya bertajuk: ibadah menurut Islam. Suami apabila sudah melakukan tanggungjawab yang pokok ini, niscaya Allah akan menaungi rumah tangganya dengan memberi tambahan iman dari waktu ke waktu dan Allah akan murahkan rezeki. Allah itu pasti bereaksi dengan berbagai macam respon. Jangan sangka Allah tiada peranan dalam rumah tangga. Bahkan setiap saat, Dia-lah yang mengatur langit dan bumi dan segala isinya. Ini semua adalah janji Allah dan wajib bagi Allah itu menunaikan janji-nya.
Namun ada syarat-syarat lagi yang mesti dipenuhi yaitu delapan syarat taqwa:
  1. Dapat hidayah
  2. Ada ilmu
  3. Beramal
  4. Yakin
  5. Mujahadah
  6. Istiqamah
  7. Guru mursyid
  8. Doa
Ya, tidak bisa tidak, seseorang muslim itu hendaklah berguru dengan guru mursyid. Guru yang dilantik Tuhan, yang mempraktekkan sunnah nabi, yang bercakap dan berbuat cara-cara hidup Islam. Dia pewaris nabi kita yang sudah wafat, sedangkan dia ini dapat menghubungkan hati dengan Rasullulah saw. Hakikatnya nabi-lah yang sedang berperanan untuk menyelamatkan umatnya di akhir zaman ini. Jika tidak, mengapa Baginda dikatakan nabi akhir zaman? Apa peranan-nya ?

Wahai Rasulullah saw, nabi akhir zaman, kami sedang berkursus untuk menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka. Sedangkan keluarga itu adalah keluarga poligami. Hadirlah dan ikut campurlah dengan mukjizatmu agar perkara yang sukar ini dapat kami laksanakan dan jayakan dengan begitu mudah. Agar semua yang merinduimu dapat diselamatkan dengan iman dan Islam.

No comments:

Post a Comment