Perniagaan terbesar dengan Allah adalah sholat. Sampai Allah memberitakan bahwa amal yang pertama dihisab adalah sholat, bila baik solatnya maka baiklah semua amal yang lain.
Sholat juga disebut sebagai tiang agama. Roboh tiang maka roboh pula agama. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika disebut kebaikan seorang hamba itu bermula dari sholatnya.
Jadi, untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari perniagaan dengan Allah tentu hal sholat ini perlu menjadi titik berat.
Sholat yang khusyuk adalah standar sholat. Bila lalai, sholat justru akan membawa kerugian dalam perniagaan dengan Allah. Allah akan ganjar dengan neraka wail. Nah, dengan sesuatu untungnya gede tapi ruginya pun gede, tentu ngak bisa kita anggap main2.
Lantas apa sholat yang khusyuk itu?
Menurut guru saya, sholat yg khusyuk adalah sholat yang ada rasa hamba maupun rasa bertuhan. Bila ada rasa hamba, otomatis ada rasa bertuhan. Begitu juga sebaliknya, bila ada rasa bertuhan, otomatis ada rasa hamba.
Rasa hamba itu seperti rasa lemah, rasa bersalah, rasa tidak mampu, rasa hina, rasa kerdil.
Bila sebut Allahu Akbar, terasa kebesaran Allah, terasa wujudnya Allah, itulah rasa bertuhan, rasa memiliki Tuhan. Dari rasa itu, lahirlah rasa hina kerdil dan tak mampu buat apapun hatta mengedipkan mata tanpa bantuan Allah.
Bila rasa2 ini di bawa dalam kehidupan keseharian, perasaan itulah yang akan membentengi dari segala macam maksiat.
No comments:
Post a Comment