Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah LEBIH KAMU CINTAI dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
Cinta Allah wajib menjadi sebesar-besarnya cinta yang bersemayam dalam hati anak manusia. Allah tak perkenankan ada cinta lain melebihi cinta kepada Allah dan utusan Allah.
Kalau begitu, cinta Allah ini wajib diburu!
Seorang pemburu, rela masuk hutan. Mengendap-endap mengintai buruannya. Bersusah2 tidur diatas pohon. Rela berjaga malam menanti buruan.
Kesusahan demi kesulitan dijalani demi mendapatkan hasil buruan. Itulah hakikat sebuah perburuan. demikian juga dalam memburu cinta Allah. Bermacam kesusahan perlu dijalani. Malam2 berjaga untuk berbual2 dengan kekasih yang diburu cintanya. Harta dikorbankan, perasaan dikorbankan, waktu istirahat digadaikan.
Sepatutnya begitu.... tapi ada musuh dalam diri yg tidak suka bila hati mendapatkan buruannya. Ada yg berusaha sepenuh waktu dan segenap tenaga untuk menggagalkan hati mendapatkan cinta Allah. Dialah nafsu yang senantiasa mengajak kepada kejahatan. Juga syaiton yang senantiasa menghembuskan keraguan demi keraguan.
No comments:
Post a Comment