Thursday, April 24, 2014

Sayur Asem Rasa Kehambaan

Tadi malam saya diberitahu bahwa akan ada tamu singgah ke bandar. Tetamu datang membawa rahmat dan perginya menghapuskan dosa, demikian guru saya mengajarkan. Kalau kata Mbah Abu Bakar yang tinggal di Batur Dieng, tamu itu wajib dilayan. Hukumnya wajib bukan sunat, kata Mbah Abu Bakar menegaskan.

Dari Abu Hurairah R.A : “ Rasulullah SAW bersabda: Sesiapa yang beriman dengan Allah dan hari kiamat, maka janganlah dia menyakiti tetangganya. Dan sesiapa yang beriman dengan Allah dan hari kiamat, hendaklah dia memuliakan tetamunya. Dan sesiapa yang beriman dengan Allah dan hari kiamat, hendaklah dia berkata yang baik atau diam. Riwayat Muslim

Memuliakan tetamu dianggap sangat serius oleh Islam sehingga ia dikaitkan dengan iman.

Sebagian dari usaha memuliakan tetamu adalah dengan menjamunya makan. Melihat etalase Cafe yang sudah hampir kosong di sore hari rasanya tidak bisa lagi untuk menjamu. Akhirnya pergi belanja ke pasar karena stok bahan di lemari es juga sudah tiada. Sambil jalan berpikir2 mau menghidang menu apa ya malam2. Menimbang badan juga sudah letih, pikiran menerawang apa kira2 menu yang simpel pembuatannya tapi cukup segar untuk menjadi hidangan santap malam. Ah, rasanya 'sayur asem' boleh juga. Bersama temannya ikan asin, tahu goreng, dan ikan kembung pesmol serta tak lupa sambal terasi dan lalapan.

Sayur asem memang saya belum pernah membuatnya sebelum ini. Tapi agaknya tidak salah kalau dicoba dibuat malam ini.

Singkat cerita, sayur asem dan seluruh kawan- kawannya sudah siap dihidang. Semua sudah dicicip dan so far semuanya rasanya sudah bisa untuk menjamu tetamu.



Tapi apa yang berlaku? Sayur asam yang ketika diangkat dari panci rasa sudah pas menjadi sangat2 asem ( extremely sour, masam gile kalau kata orang malaysia). Begitulah Tuhan bisa berbuat apa saja. Hanya mampu memohon ampun banyak2 kepada Tuhan.

Sambil bermuhasabah, mungkin Tuhan hendak memberi ilmu bagaimana prosedur mengolah asam jawa supaya takarannya bisa standar.

Agaknya, itu asam jawa harus dicairkan dengan air terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke masakan. Asam yang belum dicairkan, untuk short time akan memberi rasa yang pas. Tapi bila terendam lama di panci, kadar kemasamannya akan bertambah.

Mohon ampun Ya Allah.

No comments:

Post a Comment