Tuesday, November 4, 2014

Antara Muharram, Namrud dan Shalawat

Tadi pagi selesai sholat subuh, ketika sedang menulis laporan acara peresmian Ikhwan Production untuk Website Yayasan Global Ikhwan, tiba2 telinga kanan terasa sakit. Awalnya seperti kemasukan air. Makin lama makin sakit sampai bercucur air mata dari mata sebelah kanan.

Tak tau apa yg harus dilakukan hanya memohon ampun banyak2 pada Allah. Juga bershalawat pada Nabi saw. Saat sakit makin memuncak, saya masukkan kelingking saya ke telinga, eh....rupanya ada semut yang agak besar masuk ke telinga. Ya Allah ya rabbi.

(ilustrasi semut)


Sungguh terkejut saya bagaimana semut sebesar itu bisa masuk ke telinga sedangkan saya sedang menulis. Padahal ketika tidur, tidak pernah ada Binatang yang masuk ke lubang telinga. Hebatnya Allah yang menjaga kita selama kita tidur. Tapi mengapa semut tadi justru masuk ketika sedang menulis? Ya Allah, janganlah kau azab aku sepertimana engkau azab Namrud yang kemasukan nyamuk. Musuh besar Allah itu kalah hanya oleh tentara Allah berupa nyamuk kecil. Kejadian yang berlaku pada saya sehari setelah hari 10 Muharram ini sungguh mencekam. Mengapa tidak? Nabi Ibrahim diselamatkan dari api Namrud pada tanggal 10 Muharram.

Mohon ampun ya Allah....
Mohon ampun ya Allah...
Mohon ampun ya Allah...

Mungkin saya sudah melupakan Sayidina Ibrahim. Lalai ketika menyebut Namanya ketika bershalawat Ibrahim, naik di dalam shalat maupun di luar sholat. Sehingga Allah datangkan semut masuk ke telinga memberi peringatan.

No comments:

Post a Comment