Saturday, February 1, 2014

Lemahnya Hamba

Bila hati sudah jauh dari Allah,  manusia tak mampu merasakan peranan Allah dalam kehidupannya. Dia rasa keberhasilan, kejayaan, bahkan usaha2 yang dia buat adalah digerakkan dari dirinya. Padahal Allah tidak sedetik pun lepas dari dirinya.  Ide tercetus dari akal ciptaan Allah. Kerja dapat dibuat karena nafas pemberian Allah, jantung yg memompa atas izin Allah, mata melihat dengan kemurahan Allah.

Jadi, mengapa rasa ada saham dalam kerja dan kejayaan yang dibuat? Semua terjadi dengan kemurahan Allah. Kalau Allah tidak pemurah, niscaya manusia2 yang berdosa dan tidak taat pada Allah tidak akan dapat makan, tidak kebagian nafas.

Oleh karena itu, orang2 yang mendekatkan diri pada Allah akan merasa Allah berperanan dalam setiap detik kehidupannya. Itulah ulil Albab,  orang yang senantiasa mengingat Allah dalam berdiri, duduk,  baring dan segala tindakannya.

Orang yang senantiasa mengingat Allah, atau orang yang kekal dalam berwirid (note: wirid dari kata wirdun yang artinya berterusan. Berwirid maksudnya zikir/ingat Allah terus menerus), akan merasa lemah, tak mampu buat apapun tanpa bantuan Allah. Dia senantiasa berharap Allah bantu kerja2 dia.

Moga kita semua dimudahkan dan direzkikan menjadi hamba yang senantiasa ingat kepada Allah.

No comments:

Post a Comment