Disaat akan ditinggalkan Nabi Ibrahim, Siti Hajar menarik jubah Nabi Ibrahim seraya berkata: “Kemana engkau akan pergi?, dan meninggalkan kami di lembah yang tidak ada penghuni? Apakah Allah yang menyuruhmu?” Nabi Ibrahim as menjawab: “Ya”. Hajar berkata: “Jika demikian pasti Allah tidak akan menyia-nyiakan kami”.
Setelah menuliskan kembali kisah penemuan kembali sumur zam-zam oleh Abdul Mutalib, kakek Nabi Muhammad saw, ingatan saya langsung tertuju pada Siti Hajar. Ya…Founding Mother kota Mekah. Kota mekah yang begitu ramai saatini, sampai-sampai kalau musim haji harus ada pembatasan kuota siapa saja yang bisa pergi.
Waktu saya dapat rezeki pergi umroh tahun 2011, saat sa’I saya membayangkan betapa kuat jiwanya seorang Ibu bernama Siti Hajar tersebut. Lari-lari kecil 7 kali bolak balik antara sofwah dan marwah itu kan lumayan jauh. Mending sekarang dikasi atap dan dikasi ac. Sai pun jadi adem. Lha Ibu Siti Hajar? Panas, gersang.
BEtapa hebat keyakinan Ibunda Siti Hajar pada Allah. Amat sangat yakin sekali bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan mereka.
“Allahumma sholli ala sayidina Muhammad, waala ali sayidina Muhammad.
Kama shollaita ‘ala sayidina Ibrahim ala ali sayidina Ibrahim.”
Sholawat Ibrahim yang wajib kita baca ketika sholat. Memohon agar Nabi Muhammad dan keluarganya diselamatkan sepertimana Allah telah selamatkan Nabi Ibrahim dan keluarganya.
No comments:
Post a Comment