Saturday, May 17, 2014

Ya Allah rusuh

Ada waktu Tuhan sakitkan hambaNya supaya si hamba tetap dapat mengekalkan perasaan hamba dalam dirinya. Alhamdulillah, mohon ampun ya Allah.

Kejadian rusuh saat menyediakan catering sebenarnya sudah terjadi beberapa hari lalu.  Cuma karena badan yang tidak sanggup lagi mengupdate blog ini, jadi baru diupdate hari ini.

Terlepas dari siapa salah,  moga2 seluruh crew catering dapat Allah dan Rasul :)

Berikut liputan kompas:

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/05/13/2016096/Acara.Gathering.Kemenkop.UMKM.Berakhir.Penjarahan.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara gatheringpeternak puyuh yang digelar Kementerian Koperasi dan UMKM hari ini, Selasa (13/5/2014) di gedung SMESCO Jakarta berakhir kacau, lantaran penjual makanan dan catering yang menyediakan makanan buat peserta tak dibayar panitia.

Kejadian bermula ketika acara yang juga dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UMKM Syarif Hasan itu berakhir saat makan siang. Saat itu, jumlah makanan yang disediakan catering ternyata tidak mencukupi. Peserta gathering, yang merupakan para peternak puyuh dari Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta itu mulai emosi.

Untuk meredam emosi, panitia meminta kepada peserta untuk mengambil makan di stand-stand yang menjual makanan di acara tersebut dengan harga Rp 15.000 per orang. Panitia berjanji membayarnya setelah acara usai.

Salah seorang perwakilan penjual makanan, Jamilah Fajriah mengungkapkan, karena sudah emosi akibat tak kebagian makanan, para peserta mengambil begitu saja makanan di stand-stand yang menjajakan makanan. "Para peserta yang sudah emosi, mengambil makanan dengan cara menjarah. Kami berpikirnya, setelah barang habis, pasti akan dibayar," ujar Jamilah.

Namun hingga acara usai dan panitia pulang, tak ada seorang pun dari pihak Kementerian Koperasi dan UMKM yang bertanggung jawab membayar makanan yang dihabiskan peserta. Tak hanya itu, catering yang menyediakan makanan untuk peserta gathering pun juga tidak dibayar penuh.

Karena kesulitan mengontak panitia dan pejabat Kementerian Koperasi dan UMKM, para pedagang itu berinisiatif mempolisikan panitia pelaksana. Adapun total kerugian ditaksir mencapai Rp 35 juta.

Jumlah itu mencakup 13 pedagang yang menjual berbagai makanan, seperti gudeg, nasi bakar, dimsum, dan sebagainya. "Khusus untuk catering, sejauh ini baru dibayar Rp 2 juta dan sisanya tidak jelas pembayarannya," kata Jamilah.

Hingga malam ini, para pedagang masih bertahan di lokasi, dan akan segera membawa masalah ini ke kepolisian. "Ini acara besar dan didatangi menteri, kok panitianya nggak bertanggung jawab," ujarnya dengan ketus.

Untungnya, beberapa jam setelah insiden tersebut, pihak Kementerian akhirnya mau bertanggungjawab dan menyelesaikan masalah ini. Jamilah berharap hal ini tidak terulang lagi.

No comments:

Post a Comment