Berita hilangnya pesawat Malaysia Airlines jenis Boeing 777-200 dengan kode #MH370 telah pun menjadi headline news semua media. Kehilangan yang penuh misteri, karena tiba-tiba menghilang dari pantauan radar. Kalau pun jatuh atau dibajak, tentu pesawat bisa dikesan dengan teknologi yang ada sekarang ini. Tak kurang dari 42 kapal canggih, 39 pesawat canggih, belasan satelit dengan kemampuan navigasi dan pencitraan resolusi tinggi, yg digerakkan oleh 12 negara telah mencoba mencari kemana hilangnya pesawat tersebut. Tapi sampai hari ke 6 masih nihil.
Saya tidak terlalu tertarik untuk membahas aspek teknis yang makin hari beritanya makin membingungkan. Makin banyak pertanyaan tanpa ada jawaban yang memuaskan. Kenyataannya tetap sama, #MH370 suddenly disappeared! 'Mak cling ngilang', hilang tanpa bisa dikesan.
Kalau kita mengalami kecurian atau kehilangan sesuatu barang, sontak akan ada yg memberi nasehat: "kurang sedekah tuh, makanya ilang".
Itu kehilangan yang kecil, ini pesawat jumbo berbadan lebar yang hilang. Itu pesan yang saya tangkap dari seorang Syeikh tarekat Naqsabandy. Selengkapnya bisa dibaca disini: http://heliconia.wordpress.com/2014/03/13/transkrip-temuramah-dengan-sheikh-nazim-al-haqqani/
Aspek spiritual adalah aspek yang tidak bisa dikesampingkan dalam melihat apa yang berlaku. Bukankah semua berlaku atas izin Allah? Tertusuk duri pun untuk penghapusan dosa, lagilah hilang pesawat jumbo Boeing 777. Ada baiknya mengaku bersalah, mengaku lemah di hadapan Allah.
"mohon ampun ya Allah Yang Maha Agung
Allah-lah Tuhan, tiada Tuhan selainMu
Yang Maha Hidup, Yang Maha Berdirkari
Hamba taubat Ya Allah
Taubat seorang hamba yang zalim
Yang merasa berkuasa walau tiada kuasa apa-apa
Tiada kuasa memberi manfaat
Tiada kuasa memberi mudharat
Tiada kuasa mematikan
Tiada kuasa menghidupkan
Dan tiada kuasa hidupkan semula"
"Tiada Tuhan melainkan Allah, Maha Suci Allah, sesungguhnya aku ini hamba yang zalim"
Setelah 6 hari mencari tanpa tiada secuil penemuan adakah kita mau memperluas pencarian ke alam lain? Bukankah kita tidak hidup sendiri di alam ini? Bukankah kita menerima hakikat bahwa ada alam yang berdampingan. Bukankah kita beriman dan mengulang pernyataan puluhan kali tiap hari bahwa Allah adalah pentadbir/pengatur SEMUA ALAM. Bukankah disamping alam yang dzahir ini ada alam yang gaib?
Pengalaman saya pribadi, benda yang lahiriah memang bisa menjadi gaib dan dari yang gaib itu bisa kembali lagi ke alam nyata.
Pengalaman saya pada tahun 2005 sekitar bulan juni, peristiwa ghaibnya uang 1juta rupiah dan dzahir kembali 2 minggu kemudian.
Kejadiannya, teman saya bernama Izbiq menyerahkan uang 4 juta untuk membayar sewa kontrakan yang masih kurang 5juta lagi. Saya hitung uang tersebut dihadapan 5 orang kawan. Saya kemudian tambahkan 900ribu kemudian saya masukkan ke amplop dan masuk ke tas. Total dalam amplop 4,9 juta.
Kemudian berlima, kami naik 3 motor menuju ke rumah pemilik kontrakan. Di jalan kami singgah ke ATM untuk ambil uang 100ribu buat genapkan 5 juta. 100 ribu tadi masuk kantong celana.
Sampai di rumah pemilik kontrakan tas saya masih dalam kondisi tertutup. Begitu pemilik kontrakan menyambut kami, saya serahkan amplop + uang 100ribu dari kantong. "hitung dulu pak" kata saya.
Di hadapan kami berlima, Bapak itu hitung dan dia bilang, " kok cuma 4 juta mas".
Jreng.....
Singkat cerita, uang 1 juta itu muncul dalam amplop dalam lemari kawan yang baru balik kampung. Wahid namanya. Wahid ini tidak ikut ke pemilik kontrakan dan selama balik kampung, kamarnya terkunci.
Wallahua'lam.
Saran saya, marilah kita bertanya pada ahli zikir bila kita tidak mengetahui. (an Nahl:43)
Setelah bertaubat, sedekah, jangan lupa berdoa. Simak: http://khaulahattamimizone.blogspot.com/2014/03/kuasa-sebuah-doa.html?m=1
ReplyDelete