Saturday, April 11, 2015

Kisah Nabi Muhammad saw Makan Rumput Kering

Malam ini saya ingin sedikit mengulas kisah Nabi Muhammad saw makan rumput kering. Membaca kisah pemboikotan Qurays terhadap Bani Abdul Mutalib, Bani Abdul Manaf, dan Bani Hasyim, mengingatkan saya sebuah pertanyaan: "Apakah kalian pernah mengalami ujian tidak dapat makanan dalam sehari penuh?".

Dalam pengalaman kita bersama, rasanya hampir-hampir tidak ada yang pernah Allah uji dengan ketiadaan rezeki berupa makanan seharian penuh. Dalam kondisi paling susah sekalipun, dalam hari itu masih ada rezeki makanan yang Allah hantar kepada kita. Kalau ada yang pernah ngak dapat makanan 1 hari full apalagi 2 hari berturut-turut, silahkan share pengalamannya di kolom komen.

Dari sudut makan pun sepatutnya kita berterimakasih kepada Tuhan. Walaupun tiap-tiap hari kita tidak memperdulikan Tuhan, Tuhan senantiasa memberi kecukupan makan minum kepada kita. Di sisi lain kita perlu merasa cemas juga, takut-takut rezeki yang Allah bagi itu adalah bentuk istidraj (Rezeki dibagi dengan kemurkaan Tuhan). Ya....apabila kita makan dengan perasaan bahwa makanan itu datang karena usaha kita kemudian berdoa pun sudah ngak ingat lagi, kalaupun ingat berdoa hanya karena kebiasaan tapi hampa tanpa penghayatan.

"Allahumma bariklana fii ma razaqtana waqina 'adza bannar"

Cukup jelas dalam doa sebelum makan, Rasulullah saw ajarkan agar kita memohon perlindungan dari api neraka. Loh, apa kena mengena-nya makan dengan neraka? Takut....sepatutnya kita takut karena sebab makanan kita ditempatkan di neraka.

Mengapa? Kalau soal dari mana asal makanan itu sudah jelas-lah. Makanan yang kita makan perlu kita dapatkan dengan cara yang halal. Bukan makanan yang didapat karena mencuri. Dzat makanan yang kita makan pun perlu dipastikan halal.

Itu aspek-aspek lahirian yang bisa kita nilai bersama bahwa makanan dapat membawa ke neraka.

Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah aspek rohaniah ketika makan. Adab dalam menghadapi hidangan adalah mengingat-ingat jasa-jasa orang yang telah menjadikan makanan itu terhidang. Tentu tak sanggup jemari kita menghitung siapa saja yang berjasa. Mulai dari petani sampai terhidang di hadapan. Itulah hikmah doa Allahumma bariklana, Ya Allah berkahilah KAMI. Ya...KAMI itu saya dan semua orang yag berjasa dalam menyediakan makanan.

Kembali kepada kisah Nabi Muhammad saw makan rumput kering. Peristiwa pemboikotan itu tidak hanya berlaku sehari dua hari loh. 3 (TIGA) TAHUN saudara-saudara! Sungguh dasyat pengorbanan dan perjuangan BAginda NAbi Muhammad saw dan para Sahabat di peringkat awal perjuangan memperkenalkan Allah agar dikenali, dicintai dan ditakuti.

Allahumma sholli 'ala sayidina muhammad, wa 'ala alihi wa sohbihi ajma'in. Semoga Allah meningkatkan darajat mereka semua.




No comments:

Post a Comment