Harapan atau cita-cita adalah sumber penggerak seorang manusia. Dengan harapan atau cita-cita, manusia maju dan bergerak. Tanpa harapan manusia akan mundur, terbelakang dan beku.
Secara umum, harapan dan cita-cita manusia terbagi menjadi 3 kategori :
1. Harapan dan cita-citanya seputar bagaimana cukup makan, cukup sandang dan cukup papan. Sebagian malah bercita-cita dan berharap menjadi orang yang lebih dalam ketiga hal tersebut. Singkat kata, ingin kaya, makan enak, dan rumah magrong-magrong (baca: rumah bak istana).
Masih dalam golongan ini, adalah manusia yang mempunyai cita-cita mempunyai istri yang cantik rupawan.
2. Harapan dan cita-cita nya adalah untuk berkuasa. Bila dia berkuasa maka dia rasa segala kemudahan hidup akan di dapat. Dengan berkuasa, dia akan bisa menyuruh-nyuruh orang dan manusia akan menghormati dan melayani dia. Tak heran, manusia golongan ini akan menghalalkan segala macam cara untuk mencapai cita-cita dan harapannya.
3. Jenis yang ketiga, adalah manusia yang harapan dan tujuan hidupnya untuk kebanggaan diri. Dia berbuat agar exist dan diakui manusia. Dia sekolah setinggi-tingginya, dia buat macam-macam hal baik yang positif maupun negatif untuk membuktikan eksistensi dirinya.
Nah, itu yang umum. Ada pula sebagian kecil manusia yang bertujuan menjadi hamba dan khalifah Allah. Ya, tidak banyak manusia yang bercita-cita dan mempunyai harapan menghambakan diri kepada Allah dan menjadi duta Allah mengelola dunia ini. "Sedikit sekali hambaKU yang bersyukur", demikian termaktub dalam Al Quran.
Yang namanya harapan atau cita-cita cirinya adalah disertai dengan amal. Tanpa amal, namanya angan-angan.
Orang yang bercita-cita kaya harta tapi malas-malasan, ngimpi namanya. Demikian juga orang yang mengharap redho Allah tapi rajin buat maksiat, angan-angan namanya.
Sebuah ungkapan yang menarik dalam kitab Al Hikam, "harapan adalah yg disertai amal, jika tidak ia adalah angan2".
No comments:
Post a Comment