Tuesday, November 10, 2015

Motif Mukena Katun Jepang November 2015

Alhamdulillah yang pesan mukena katun Jepang cukup puas dengan kualitas bahan dan jahitan.

Kalau mau pesan.

SMS/WA : 087887731994 (anne)


HARGA MUKENA KATUN JEPANG BULAN NOVEMBER 2015:

Mukena Anak: 235rb
Mukena Dewasa: 265rb

Belum termasuk ongkos kirim.
Bila tambah sajadah +10rb


Ini motif untuk bulan November 2015.

MOTIF MUKENA KATUN JEPANG ANAK-ANAK BULAN NOVEMBER 2015

pedagang mukena katun jepang grosir murah
Motif mukena katun jepang anak IDR 235rb

grosir mukena katun jepang berkualitas murah
Motif mukena katun jepang anak IDR 235rb

pedagang grosir mukena katun jepang berkualitas murah
Motif mukena katun jepang anak IDR 235rb
MOTIF MUKENA KATUN JEPANG DEWASA BULAN NOVEMBER 2015


mukena katun jepang grosir murah
Motif mukena katun jepang dewasa IDR 265rb

jual murah mukena katun jepang berkualitas grosir
Motif mukena katun jepang dewasa IDR 265rb

jual grosir mukena katun jepang dewasa
Motif mukena katun jepang dewasa IDR 265rb

grosir mukena katun jepang dewasa
Motif mukena katun jepang dewasa IDR 265rb

mukena katun jepang murah
Motif mukena katun jepang dewasa IDR 265rb

mukena katun jepang berkualitas dan murah
Motif mukena katun jepang dewasa IDR 265rb


Tuesday, October 27, 2015

KELUARGA BAHAGIA

Keluarga bahagia menjadi cita-cita semua
Bapa bertanggungjawab ibu pengasih mengurus rumahtangga
Anak-anak taat setia mendengar kata
Bekerjasama bertolong bantu bersama ibu bapanya
Tuhan sama-sama disembah syariat peraturan keluarga
Ada masalah sama-sama menyelesaikannya
Al Quran As Sunnah tempat rujukan mereka
Setelah dijumpa sama-sama mengikutnya
Selesailah masalah keluarga tanpa berpanjangan
Karena sama-sama taat dengan Tuhannya
Ada masalah lagi diselesaikan pula
Al Quran dan As Sunnah jugalah tempat rujukan
Berkasih sayang rukun rumahtangga
Karena Tuhan sama-sama ditakuti dan dicintai bersama
Takutkan dan cintakan Tuhan rahasia bahagia
Iman dan taqwa berkasih sayang kekuatan bersama
Tidak ada iman, taqwa, kasih sayang tidak akan ada
Uang dan harta punca porak-peranda
Carilah kekayaan bukan untuk dicintai
Tapi untuk khidmat sesama manusia
Biasanya pepecahan rumahtangga Tuhan tidak diambil kira
Masing-masing ikut akal dan nafsunya
Syariat Tuhan diabaikan keluarga
Aman damai punah hidup celaka

Sunday, October 25, 2015

[PROMOSI] Ikhwan Aqiqah, Jual domba/kambing dan Nasi Kotak

Wuih, tak terasa sudah lama ngak posting di sini. Terakhir posting tanggal 8 Agustus 2015. Wah, udah 3 bulan lebih ngak terasa. Di facebook ( https://www.facebook.com/semamuhado.semamuhado ) masih agak sering posting foto, share berita maupun bikin status yang pendek2.

Padahal selama 3 bulan tersebut banyak sekali catatan-catatan kehidupan yang cukup menarik untuk dituliskan dan bisa di bagi ke publik. Tapi memang kebanyakan catatan kehidupan tersebut 99% adalah ilmu yang belum saya amalkan, jadi ya biarlah ilmu tersebut saya pahami dahulu kemudian saya mujahadahkan untuk saya amalkan sehingga nanti bisa menjadi istiqomah. Hm....kalau begitu memang layak ngak saya share sih.... :D

Tapi....ada yang menarik selama 3 bulan vakum menulis catatan di sini. Yaitu, dunia perkambingan.

Sebenarnya, dunia perkambingan ini adalah sesuatu perkara yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya sepanjang masa kecil dan remaja saya. Bahkan setelah menikah pun saya tidak terbersit sama sekali akan bersentuhan dengan dunia perkambingan. Bahkan saya lihat ada orang makan kepala kambing rame-rame baru diusia saya yang ke 28.

Memang sih, ketika saya kecil saya sering mendengar kisah bahwa Nabi saya menjalani masa kecilnya menjadi seorang penggembala kambing. Saya kira, Nabi menjadi penggembala kambing itu sebentar saja. Rupanya 13 tahun Nabi Muhammad saw menjalani kehidupan remajanya bersama domba-domba dan kambing peliharaannya. Berkat Syeikh Nasaruddin saya tahu kisah ini. Al Fatihah buat Syeikh Nasaruddin, semoga Allah tinggikan derajatnya bersama para Siddiqin, muqarrabin dan Sholihin. (kisah remaja Rasulullah bisa dibaca di: http://globalikhwan.or.id/3-1-zaman-remaja-nabi-muhammad-saw/ )

Perkenalan saya dengan dunia perkambingan dimulai saat saya resign dari kerjaan saya sebagai seorang Project Engineer di PHE ONWJ pada penghujung tahun 2011. Bersama remaja2 memelihara domba, ayam, bebek untuk membangunkan jiwa di daerah Cisarua. Setahun di sana, kemuadian saya mengemban tugas-tugas yang berlainan yang tidak ada sangkut paut dengan dunia perkambingan lagi. Sampailah pada tahun 2014 (1435H) saya dapat amanah untuk menguruskan Qurban di Yayasan Global Ikhwan (http://globalikhwan.or.id/qurban-1435h-2014m-bersama-yayasan-global-ikhwan/).

Barulah di tahun ini (2015), saya mendapatkan kenalan peternak2 kambing/domba yang dapat menyuplai dengan harga cukup bersaing. Sebenarnya pengen juga memelihara lagi kambing dan domba beberapa ekor, sayang lahan yang bisa digunakan belum dapat. Singkat cerita,  bismillah, mulai menawar-nawarkan paket Aqiqah untuk wilayah Bogor, Depok dan Jakarta. Websitenya di http://ikhwan-aqiqah.com

Domba Jantan yang sudah cukup umur dan sehat

Nasi Kotak Ikhwan Aqiqah


Nah, ini dia pricelist-nya:

Harga paket 1 domba/kambing yang sudah sekalian dimasak:

Harga 1,5jt ( sate 250 tusuk + gulai 50 porsi)
Harga 1,8jt ( sate 300 tusuk + gulai 70 porsi)
Harga 2 jt ( sate 350 tusuk+ gulai 80 porsi)
Harga 2,3jt ( sate 400 tusuk+ gulai 90 porsi)
Harga 2,5jt ( sate 500 tusuk + gulai 100 porsi)
Harga 2,7jt (sate 600 tusuk+ gulai 110 porsi)


Kalau dengan nasi kotak:

Paket 11rb:  Nasi, timun/acar, krupuk, telur Balado

Paket 13rb: Nasi, timun/acar, krupuk, telur Balado, Jeruk

Paket 16rb: Nasi, timun/acar, krupuk, telur Balado, Jeruk, Mie Goreng

Paket 19rb: Nasi, timun/acar, krupuk, telur Balado, Jeruk, Mie Goreng, Tumis buncis


Nah, kalau minat menggunakan pelayanan kami, silahkan langsung saja telp/sms/wa ke:

08179198525

089639173171


Sunday, August 9, 2015

Global Ikhwan Jadi Bagian Kesultanan Palembang Darussalam

Satu sejarah baru perjuangan Islam telah tercatat di Palembang. Ya....setelah sekian lama difitnah, dihina, dan disesat-sesatkan, pada hari Sabtu 8 Agustus 2015, Global Ikhwan mendapat pembelaan dari Allah SWT. Atas kehendak Sultan Palembang sendiri, Global Ikhwan dikukuhkan menjadi bagian dari Kesultanan Palembang.

SMB III Prabu Diradja (kiri) foto bersama tamu undangan usai melantik Global Ikhwan menjadi bagian dari Kesultanan Palembang Darussalam, Sabtu (9/8/2015).  [courtesy: SRIPOKU.COM/REFLI PERMANA]

 Berikut liputan Media:

Video Kesultanan Palembang Darussalam Kukuhkan Guguk Global Ikhwan Sedunia


Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Hartati

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kesultanan Palembang Darussalam melakukan pengukuhan Guguk Global Ikhwan Sedunia di istana Kesultanan Palembang Darussalam oleh Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (8/8/2015).

Sebanyak 24 zona guguk Global Ikhwan dari 42 zona dikukuhkan menjadi tumenggung dari masing-masing zona.

Mereka disumpah patuh dan mengharumkan nama Kesultanan Palembang Darussalam untuk melaksanakan visi misi global ikhwan, serta mempererat silaturahmi antar guguk.

Hadir pula beberapa guguk perwakilan dari negeri tetangga seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, Brunai Darussalam, Tiongkok, Singapura, dan berbagai perwakilan guguk Indonesia dari berbagai provinsi dan kota.

Pengukuhan guguk dilaksanakan dengan rangkaian tradisi adat mulai dari pembukaan hingga pemberian gelar pada masing-masing guguk sesuai perannya dan pengabdiannya selama ini, dilanjutkan dengan penutupan berfoto bersama seluruh guguk yang dikukuhkan. (*)


Global Ikhwan Jadi Bagian Dari Kesultanan Palembang




SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kelompok Global Ikhwan yang tersebar di berbagai dunia kini resmi menjadi bagian dari Kesultanan Palembang Darussalam sejak Sabtu (8/8/2015).

Tercatat, 24 zona Global Ikhwan dari total 40 zona kini sudah resmi menjadi bagian Kesultanan Palembang Darussalam dengan dilantik langsung oleh Sultan Machmud Badaruddin (SMB) III Prabu Diradja.

Dikatakan Datuk Raja Ibadiasy Syakur selaku pimpinan Global Ikhwan zona Sumsel, acara pengukuhan yang baru saja usai digelar ini dilakukan secara insidentil.

Dengan kata lain, tidak terencana terlebih dahulu dan murni atas kehendak sultan sendiri.
Mereka yang datang dari luar negeri sudah datang beberapa hari sebelum acara digelar dengan mendapat undangan langsung dari sultan.

"Seperti yang kita ketahui, sultan memiliki banyak relasi di luar negeri dan tentunya menjalin hubungan akrab dengan kelompok Global Ikhwan yang tersebar di beberapa negara.

Mereka yang sudah menjadi bagian dari Kesultanan Palembang Darussalam diundang untuk datang dalam acara pengukuhan ini," kata Ibadiasy.

 Dilanjutkan Ibadiasy, selain pengukuhan bahwa 24 zona Global Ikhwan bagian dari Kesultanan Palembang Darussalam, SMB III Prabu Diraja juga melantik masing-masing perwakilan dari 24 zona itu untuk menjadi temenggung.

Dijelaskan Ibadiasy, temenggung merupakan gelar untuk masing-masing pemimpin di masing-masing zona.
Mereka ditetapkan menjadi temenggung karena dinilai paling memiliki peran dalam menyebarkan agama Islam di masing-masing zona.

Prabu Diraja Sematkan Gelar Datuk Pada Puluhan Orang

Suasana pemberian gelar datuk di rumah Kesultanan Palembang Darussalam.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sultan Mahmaud Badaruddin III, Prabu Diraja memberikan gelar datuk kepada sekitar 24 orang di rumah kesultanan Palembang Darussalam, jalan Sultan Mahmud Mansyur Palembang, Sabtu (8/8/2015) pagi.

Pengukuhan ke 24 datuk tersebut berasal dari Global Ikhwan yang tersebar di seluruh negara, India, Malaysia, Singapura dan lain-lain.

Sebelum pengukuhan pemberian gelar datuk, terlebih dahulu sudah dilakukan guguk Global Ikhwan.


Friday, August 7, 2015

Jualan Mukena Yaman Bahan Katun Rayon

Yang lagi nyari mukena Yaman dari bahan katun rayon, monggo dilihat-lihat koleksinya.

 Kalau minat atau sekedar mau tanya-tanya silakan langsung ke:

SMS/WA : 087887731994 (anne)

Harga 160rb IDR (belum termasuk ongkos kirim)











Kalau yang nyari MUKENA KATUN JEPANG, bisa langsung menuju ke: JUALAN MUKENA KATUN JEPANG

Wednesday, August 5, 2015

Polygamy Inc: how Global Ikhwan is becoming a lifestyle choice for many devout Muslims

Pagi tadi terjumpa dengan sebuah artikel yang masih cukup fresh dari South China Morning Post. Diposting tanggal 19 Juli 2015, http://www.scmp.com/magazines/post-magazine/article/1840091/polygamy-inc-how-global-ikhwan-becoming-lifestyle-choice

Isi artikelnya cukup menarik makanya saya copas di sini untuk arsip saya.

Monggo disimak. Kalau yang bahasa inggrisnya pas-pasan bisa minta bantuan Mbah Gugel Trenslet.


###############################################

Polygamy Inc: how Global Ikhwan is becoming a lifestyle choice for many devout Muslims


With its controversial views on marriage and links to a banned religious sect, Global Ikhwan is proving divisive in Malaysia. Marta Kasztelan looks at a conglomerate that is less a company and more a lifestyle choice for its 4,000 ‘members’.

Global Ikhwan chief executive Lokman Hakim with his wives. Photos: Thomas Cristofoletti  
Sliding through his smartphone photo gallery, Lokman Hakim proudly shows off his 27 children – 15 from his first wife, eight from the second, one from the third and three from his fourth. The 47-year-old Malay considers himself fortunate because so many women agreed to enter into a polygamous union with him. While such an arrangement is legal in Malaysia, it is largely frowned upon in the moderate Muslim country.

“That’s life. It’s just something you have to go through,” explains Lokman, as he pockets his phone.

A more worrying issue, he says, is the stigma attached to his current occupation: he is the chief executive of Global Ikhwan, a Malaysian company with links to banned Islamic sect Al-Arqam.

Founded in the 1960s by Ashaari Mohammad, who had 40 children with his four wives – the maximum number allowed under Malaysian law – Al-Arqam owned a number of businesses and had strict rules regarding Islamic dress code and behaviour.

“It started with one family, then friends [joined] and it eventually lead to intermarriages,” Lokman explains.
Al-Arqam was banned by the Malaysian religious authorities in 1994, and five members were arrested and detained under the Internal Security Act. The teachings of Ashaari were considered deviant by the authorities because they allegedly alluded to supernatural powers and promoted unorthodox views about communicating with the Prophet.

After the ban, Ashaari set up what Lokman describes as an “Islamic business”, called Rufaqa, which became Syarikat Global Ikhwan and then, in May 2013, just Global Ikhwan.

A picture on Lokman’s phone shows him with some of his 27 children.

After Ashaari passed away in 2010, one of his widows, Hatijah Aam, took over his business empire. In May 2013, she was arrested when returning from Saudi Arabia on charges of trying to resurrect the movement, through the company.

At the time, Hatijah was president of the infamous Obedient Wives Club – an initiative launched by the female employees of Global Ikhwan – which called on women to “be obedient and act like first-class prostitutes” to keep their husbands from straying. The club, which was also accused of promoting polygamy, attracted widespread condemnation from the Malaysian public and international women’s rights groups, who said it didn’t reflect Islamic values and was detrimental to women.

SEE ALSO: The Obedient Wives Club: for better or for worse



Lokman, however, is adamant: those days of controversy are over. Following the outrage, he and a few hundred other Global Ikhwan employees attended 500 hours of “rehabilitation courses”, conducted by the Selangor Islamic Religious Department, and, in a public ceremony in October 2013, renounced their beliefs.

“We have no more problems with the authorities. You can see my photos with everyone, politicians, businessmen, the prime minister. Even with the religious authorities,” he says, visibly content as he drives around in a large Mercedes, showing off the Global Ikhwan headquarters.

Tucked away in a residential area of the commuter town of Rawang, 30km north of the capital, Kuala Lumpur, the company’s premises resemble a self-sufficient commune.

The estate features a prayer room, cafés, a bakery, restaurants, a health clinic – with a maternity ward – a travel agent, a clothing store, a small hotel and a recording studio, where Ikhwan’s entertainment-minded employees produce music and television dramas.

Among the company’s core businesses is the production of halal food, which it sells in its supermarkets.
Although Global Ikhwan officially rejected the “deviant” teachings of Al-Arqam, Lokman says, it maintains the Islamic business ethics of the original movement, which centre on “fardu kifayah” – community obligations.

Consequently, the company charges unusually flexible rates for the services it provides.
In the company clinic, for example, clients pay as much as they can afford – those with little means pay nothing.

The goal is not to make a profit; rather it is to adhere to good Islamic practices.

Dr Azlina Jamaluddin (centre) attends prayers with fellow Global Ikhwan members.


“A good Muslim is not simply a person who stays in the mosque or is fasting. A good Muslim is the person who benefits other people,” Lokman explains.

Walking around the lively facilities one cannot help but notice the profusion of colourful headscarfs.
“One quarter of the employees are men,” says the chief executive. “The rest are women. Islam allows men to marry more than one woman, with the aim of having a bigger Islamic society that can work together and do good things.

Here we encourage women to work, because they have to contribute to the society.”
All of Lokman’s wives, who are, in one way or another, linked to the original Al-Arqam sect, work or have worked for the company.

“You see, we are trying really hard to remain a religious business,” says Lokman. The only means of truly achieving this, he says, is the intermarriage of company employees, who today number 4,000 and often refer to the firm as a “movement” and to themselves as “members”. They come from countries where the business operates: Saudi Arabia – where most of its profits reportedly come from – Egypt, Indonesia, Dubai, Turkey, Jordan, Thailand, Singapore, Australia, Germany and Britain, to name a few.

MARDIONA HAKIM IS manager of he Global Ikhwan launderette, and Lokman’s fourth wife. Sitting on the floor of their Rawang house, clad in a bright pink hijab, the 34-year-old Australian explains her association with the movement, which has long had followers in her home country.

“When I was born, my parents were already members [of Al-Arqam]. They joined the movement for our benefit and to do good things for others.”

Having become disillusioned with the Western lifestyle in Australia, Mardiona relocated to Malaysia in 2000 and enrolled in an Islamic school run by the company. It was there that she first spotted her future husband.
Lokman explains that children of Global Ikhwan employees usually go to “normal schools” from the age of seven to 12 and then, depending on their parents’ wishes, further their education in Malaysia or Egypt, concentrating on Islamic studies.

In Malaysia the company runs 50 educational establishments for children and young adults – all registered with the authorities. Students sit the same exams as those taken at government faith schools, as well as study the movement’s religious curriculum.

Azlina (right) visits a friend who has recently given birth at the Global Ikhwan health clinic. 
For girls aged 13 and over, the Sekolah Menengah Islam Global Ikhwan is located in Puchong, in the southern suburbs of Kuala Lumpur. Here, daughters of company employees attend classes with orphans or students from families with limited means. The education is free, in keeping with the company’s ideology of “doing good deeds and spreading love”.

“For us at Global Ikhwan, it is so scary to watch the youngsters’ morale degrading so fast in today’s world,” says Wan Nor Fauziah Meor Mohammad, the school administrator.

“As Muslims, we need to prepare them, so they can choose between hell and heaven. It is our responsibility.”

Accordingly, the students’ lives revolve around prayer and religious studies, Arabic, maths and vocational training that mirrors the corporate activities of Global Ikhwan.

The girls can choose whether they want to pursue gardening or work at a café, a laundrette, a second-hand shop or the nursery, which cares for the infants of school staff during work hours. They also learn how to cook and clean.

This, says Lokman, prepares them for employment by Ikhwan and facilitates intermarriage within its worldwide network of employees.

“It’s easier because we have the same principles and understanding,” he adds.

A volunteer teacher at the school has hidden her involvement with the company from her husband, who dislikes the idea of polygamy. Her involvement with Ikhwan began 10 years ago, when, in search of a religious teacher, she attended a lecture held by one of the movement’s murshids – Islamic spiritual guides – who to many devout Muslims are indispensable if one is to “reach Allah”.

“All the ladies in the class were really nice to me and then I started falling in love with the teacher,” says the woman, who requested to remain anonymous.

Her desire to be accepted by the company was such that she tried to marry off her daughter, who “is OK with polygamy”, to one of the members. But because this attempt did not follow internal procedures, it was turned down by the company’s marriage committee, from which potential spouses must gain approval.

A cooking lesson at the Sekolah Menengah Islam Global Ikhwan school, in Puchong.

According to the mother, the rejection left both her and her daughter devastated.

Many company employees say loved ones were initially displeased by their decision to join.

Doctor Azlina Jamaluddin, the 46-year-old manager at the Global Ikhwan health clinic in Rawang, says, “My friends and my mother told me, ‘You are going to join this movement and your husband will marry another woman.’ It worried me for a while. I didn’t know which way to go. I wasn’t in the movement at full blast. But I really loved God and I loved the movement.”

A born-again Muslim, who only put her headscarf back on in 2001, Azlina admits she was the one convincing her husband, who now has three wives and works part-time for the company, to adopt a polygamous lifestyle.

“Initially, he wouldn’t have married another woman.

He’s just not that kind of guy,” she says, as she prepares to deliver a lecture to fellow female workers.
All of them, she says, are like herself, working women – a privilege, Azlina says, made possible by polygamy, which allows them to share child-rearing responsibilities with their “sisters”.

As the last of the women climb the stairs of the slightly dilapidated building and trickle into the lecture hall of the Rawang estate, Azlina begins, “Jealousy is like chocolate, so don’t be jealous of your sisters. It’s a temptation. You need to learn to fight it.

“What is important is to make God happy. We will get eternal happiness afterwards.”

Arguably, such teachings sound like those of a religious sect – an observation Azlina takes in her stride.
“We are a group learning about Islam. And in life you need to eat and you need to live, so for that we have a company. You can call it a movement, you can call it a company.” But, she adds, “You cannot separate the company from the religion.

“Islam is not a religion, it is a way of life.”

Sunday, July 26, 2015

Nostalgia Memelihara Ayam (Cisarua 2012)

Si Jago yang gagah

Ayam Kampung diperlakukan macam ayam pedaging, MANJA :D

Si Babon yang cantik

Si Kecil baru menetas, So cute

Friday, July 17, 2015

Dasar Hukum Poligami OC Kaligis

Baca berita: OC Kaligis punya 10 istri dan 20 anak.
Komen wartawannya:
A) Penyayang wanita.
B) sudah berhasil mengharmoniskan ke 10istri
Saya cukup tertarik untuk komen:
1. 10 istri itu seri atau pararel?
2. Kalau seri, ya bukan penyayang wanita lah. 9x cerai namanya.
3. Kalau pararel, hm....pakai syariat dan aturan hukum versi apa ya? Ngakunya sih agamanya Katolik. Pakai UU apa hingga bisa menyanding 10wanita sekaligus? UU no 1 th 1974? Rasanya sih bukan.
4. Kalau 10 istri pak OC ini ada dasar legalnya entah versi agama atau UU NKRI, saya rasa perlu disosialisasikan agar orang2 Islam yg beristri 2,3,4 tidak dipersulit lagi mendapatkan status legalnya :D

Tuesday, July 7, 2015

Al Quran Petunjuk Bagi Yang Bertaqwa

KIta sudah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Adakah kita sudah mendapatkan buruan kita  dalam Ramadhan ini?

Ramadhan Allah datangkan untuk kita berpuasa di dalamnya supaya kita dapat menjadi orang yang bertaqwa. Apa taqwa itu? TAqwa itu takut pada Allah. Bila ada perasaan takut, apa ya berani buat maksiat? Bila takut, segala perintah akan dibuat dengan penuh taat. Sami'na waata'na, kami dengar dan kami taat. Ya, taat yang ngak pakai tapi....

Bila takut kepada Allah, kita akan menjalani hidup seperti jalan melewati jalanan yang penuh duri. Sungguh2 berhati-hati takut tercucuk duri. Itulah taqwa.

Dalam permulaan surat Al BAqarah, Allah telah berfirman, inilah kitab yang akan menjadi petunjuk buat orang yang MUTTAQIN. Orang muttaqin ini orang yang bertaqwa. YA....jelas sekali AL Quran ini adalah petunjuk bagi orang yang bertaqwa. KAlau ngak bertaqwa, Al Quran hanya akan menjadi angin lalu saja tidak mampu diamalkan dalam seluruh aspek kehidupan.


Dalam ayat yang lain, Allah juga menjelaskan bahwa wama yataqabbalullahu minal muttaqin, Allah hanya akan menerima amal orang yang bertaqwa. Kalau tak bertaqwa, Allah tidak akan terima.

Jadi, patutlah kita sedih dan cemas perasaan takut pada Allah belum subur di hati kita....

Friday, July 3, 2015

Poligami, Nikah yang disusun dan Jembatan kepada Tuhan


ligami, nikah yang disusun dan jambatan kepada Tuhan - See more at: http://www.themalaysianinsider.com/bahasa/article/tentang-poligami-nikah-yang-disusun-dan-jambatan-kepada-tuhan#sthash.VVXA4mWW.dpuf

Mereka sepasang suami isteri yang baru 3 minggu mendirikan rumah tangga, namun si isteri bersedia menghadapi kemungkinan suaminya akan menikah lagi. Isteri lain mungkin akan mengamuk mendengar dirinya akan dimadu, tetapi bagi Mariatul Qibtiah Muhammad Husaini, 21, hal itu merupakan jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Ini bukan skrip drama dengan tajuk seperti “Suami Aku Encik Sotong/Ustaz/Playboy”, ini kisah nyata pasangan sebaya Mariatul dan suaminya Muhammad Solahuddin Nordin. Mereka adalah 1 dari 23 pasangan yang bernikah pada Majlis Pernikahan Perdana 30 dan 31 Mei lalu di Bandar Country Homes, Rawang. Solahuddin dan Mariatul menikah dengan tidak pernah mengenali satu sama lain atau bercinta sebelum upacara ijab kabul.


Pernikahan mereka diaturkan syarikat GISB Holdings Sdn Bhd – yang sebelum ini dikenali sebagai Global Ikhwan Sdn Bhd. Cukup dengan mengetahui nama pasangan sewaktu mengisi formulir pernikahan, serta kursus dari GISB selama seminggu, pasangan ini senantiasa tersenyum bertukar-tukar pandangan antara satu sama lain sewaktu wawancara berlangsung.

“Perasaan saya sangat bersyukur sebab dimudahkan (menikah mengikut) cara Nabi (Muhammad). Nabi menikah tak bercinta dahulu. Tuhan hendak tunjukkan bahwa menikah itu sebenarnya mudah.

“Pernikahan ini diuruskan sepenuhnya oleh syarikat – apabila bertunang baru nampak muka – selamatlah dari bercinta sebelum menikah,” kata Solahuddin sewaktu ditanya tentang pernikahannya itu.

Larangan cinta sebelum menikah.

Penyelaras Majlis Pernikahan Perdana, Johari Morad, menjelaskan bercinta hanya selepas menikah  adalah syarat utama yang dikenakan ke atas peserta majlis nikah ini.



“Kalau awak hendak dinikahkan, jangan bercinta (sebelum menikah). Bercinta hilang keberkatan dalam pernikahan.”

“Bercintalah selepas menikah,” katanya sambil menambah penjelasan bahwa pernikahan seperti ini dinamakan sebagai nikah “yang disusun”.

Pihak syarikat, katanya, berbincang dan mendapatkan persetujuan dari keluarga pengantin untuk menikahkan mereka. Dan pada kebanyakan masa, urusan ini menjadi mudah karena ibu bapa pengantin juga adalah staff GISB, tambahnya.

Berdasarkan kaedah ini juga, apabila ada lelaki atau perempuan yang menaruh rasa suka terhadap satu sama lain maka tidak akan dibenarkan menikah dalam GISB.

“Dari satu segi, orang nampak macam tak adil (tetapi) kita menginginkan pernikahan itu berkat.

“Pernikahan itu satu cara hendak melahirkan zuriat dan di bawah kita ini (pikirkan) berapa banyak zuriat dan anak keturunan cucu kita (akan lahir).
“Permulaan ibu dan ayah itu hendaklah tiada permainan nafsu syaitan di celah-celah hendak menikah itu.

“Bercinta itu nafsu syaitan sudah masuk dah. Islam tidak membenarkan macam itu, bukan GISB tak benarkan,” katanya yang merupakan ahli lembaga pengarah GISB Holdings yang bertanggungjawab menjaga bagian pendidikan GISB.

Peserta juga disyaratkan tidak menghabiskan masa bersama pasangan dalam masa dua hari selepas akad nikah walaupun status hubungan mereka pada masa itu halal.

Menurut Johari, beliau sendiri menetapkan perkara tersebut bagi memastikan peserta mengambil masa mengenali pasangan masing-masing.

“Sebab, mereka baru kenal dan kita tak mau mereka ‘terkejut’. Mereka ini baru menikah, jadi biarlah berkomunikasi melalui telefon dahulu. Kita bagi ada fasa (untuk) dia kenal secara jauh dahulu.

“Jangan dia jumpa terus malam pertama, nanti bahaya, takut dia terkejut begitu. Sebab, mereka ini ‘fresh’, mereka tak biasa bergaul lelaki dan perempuan, tak pernah sentuh lelaki lain, tak pernah sentuh perempuan lain,” kata Johari.

Sementara itu, Ketua Pendaftar Nikah Cerai Rujuk Selangor, Aluwi Parman mempunyai pandangan sedikit berbeda tentang konsep bercinta sebelum atau selepas menikah.

“Mana yang lebih baik antara bercinta dahulu atau menikah dahulu? Dua-dua ada kebaikannya.

“Kalau dalam Islam, kita disuruh mengenali dahulu. Ini karena, seseorang itu bila hendak menikah, perlu buat penyelidikan latar belakang keluarga yang hendak dimiliki itu.

“Menyelidiki akhlak, ilmu, keluarga yang ramai anak atau tidak. Tapi kalau dia tak kenal, dan terus menikah baru hendak mengenali, itu memakan masa yang agak panjang juga.

“Menikah dulu baru bercinta itu ada kebaikan tetapi mengenali lebih rapat dahulu baru menikah itu lebih baik pada pandangan Islam,” katanya.

Ditanya jika bercinta selepas bercinta adalah amalan Nabi Muhammad, Aluwi memberikan jawapan berikut:

“Itu saya tak dapat hendak maklum, tetapi rasanya Nabi mengenali latar belakang (pasangannya) juga sebelum dia menikah. “Dia tahu latar belakang keluarga yang hendak dimiliki itu,” katanya.

Nama Global Ikhwan tidak asing buat mereka yang mengikuti perkembangan organisasi dakwah Al Arqam yang gah sekitar tahun 80-an dan 90-an. Al Arqam pada satu masa menyebarkan kegiatan dakwah Islam melalui bidang pendidikan, penerangan, penerbitan, perusahaan, perniagaan, perubatan dan pertanian.
Gerakan ini diharamkan Majlis Fatwa Kebangsaan pada tahun 1994 namun ia muncul kembali dengan nama baru, Rufaqa Corporation.

Bimbang dengan pengaruh pengasasnya Ashaari Muhammad, kerajaan bertindak mengharamkan Rufaqa. Ashaari meninggal dunia pada 13 Mei 2010.

Kumpulan itu kemudian bergerak dengan nama Global Ikhwan, namun nama itu juga dilarang kerajaan. Sejak hari itu, organisasi tersebut bergerak sebagai syarikat yang didaftar sebagai GISB Holdings Sdn Bhd.

Hidup dalam mainstream.  

Selepas bertapak di Bandar Country Homes Rawang pada 2000, GISB senantiasa berusaha hidup dalam arus perdana (mainstream) masyarakat. Buktinya, Majlis Pernikahan Perdana ini mendapat kerjasama yang baik dari Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS).

Menurut Johari, 17 orang naib kadi membantu menikahkan pasangan pengantin dan majlis turut dihadiri Aluwi serta Kadi Daerah Gombak Timur, Zainal Abidin Sulaiman.

Aluwi sendiri menyampaikan khutbah nikah serentak kepada semua pasangan pengantin sebelum majlis akad nikah berlangsung.

Walaupun bertukar pelbagai nama, buat sebilangan masyarakat, GISB amat sinonim dengan amalan berpoligami melalui Klub Poligami Ikhwan serta Klub Taat Suami pada satu masa dahulu.

Ditanya tentang kesediaannya berhadapan poligami, Mariatul yang menganggap suaminya sebagai “jembatan mendapatkan Tuhan” memberikan jawapan berikut dengan senyuman terukir di bibir:

“Insya-Allah (bersedia). Yalah, motonya untuk dapatkan Tuhan, apabila kita sudah ada madu bolehlah kita berjuang, buat kerja (sebagai isteri) tanpa memikirkan (perlu berkongsi) suami kita.
“Kita boleh fokus kepada perjuangan (iaitu) pekerjaan kita. Jadi hati itu banyak kepada Tuhanlah,” katanya. 


Sunday, June 28, 2015

Tadarus Surat Al Qiyamah

Tadarus Surat Al Qiyamah.


Hari kiamat pasti akan terjadi. Setiap makhluk pasti akan mengalaminya. Ada kiamat kecil, ada kiamat besar. Kiamat kecil tiap hari berlaku di hadapan mata kita. Semut keinjak kemudian mati gepeng, itulah kiamat kecil yang berlaku baginya. Ikan kepancing, kemudian kita bakar, itulah kiamat kecil baginya. Sekali-sekala tetangga kita atau saudara kita sakit kemudian meninggal, kita pun menyaksikan kimat kecil. Kadang tanpa sebab sakit apa2 berlaku juga kiamat kecil itu.

Kalau kiamat besar, nanti akan ada peristiwa dihancurkannya alam semesta ini oleh Tuhan. Waktu itu semua akan binasa. Tiada lagi tempat bersembunyi dan berlindung.

Lantas, bila kiamat-kiamat kecil itu berlaku di depan mata kita dan kita pun juga yakin bahwa akan ada hari kiamat besar itu dan kita nanti akan dihidupkan kembali setelah kiamat besar berlaku, mengapa kita masih mengekalkan keinginan untuk terus menerus berbuat maksiat?


Tuhan...tolonglah kami.

Ketika nanti dihidupkan kembali,  Allah akan sempurnakan kembali diri kita. Tulang belulang yang sudah menjadi debu pun akan disempurkan kembali berbentuk seperti sedia kala. Itu perkabaran dari Tuhan. Tuhan berkuasa berbuat demikian.

Kemudian Tuhan akan beri balasan bagi yang berbuat baik dan beramal soleh dengan balasan yang berlipat ganda. Berseri-seri muka orang beriman pada hari itu. Sebaliknya bagi yang mengingkari Tuhan, siksa yang amat pedih akan dia rasakan tanpa berkesudahan. Semoga hati kita merasa takut pada Tuhan.

Ada sebagian orang yang mengingkari kuasa Tuhan yang mampu menghidupkan kembali manusia yang sudah jadi debu dan tulang belulang di hari akhirat nanti. Bagi mereka Tuhan suruh berpikir dan merenungi kembali bagaimana manusia diciptakan. Awalnya dari air mani yang tertumpah di rahim. Kemudian menjadi segumpal darah. Kemudian Tuhan ciptakan ciptakan dan sempurnakan kewujudannya. Tidakkah terasa kehebatan dan kuasa Tuhan dari peristiwa itu?

Saturday, June 27, 2015

Jangan Putus Mengingati Allah

Pertanyaan dari Tuhan yang cukup menginsyafkan dalam al Waqiah:

Air yang kita minum itu, kita yang menurunkan atau Allah yang menurunkannya?


Kayu yang kita bakar itu, kita yang ciptakan atau Allah yang ciptakan? (qiaskan dengan minyak dan gas)

Hm....rupanya kehidupan kita tidak bisa lepas dari peran Tuhan. Mengapa kita melupakan Tuhan?

Seluruh kehidupan kita, naik turun nafas kita, setiap detak jantung kita, disitu ada peran Allah. Tidak sedetik pun kita hidup, lepas dari peran Allah.

Bernafas, udara itu Allah yang ciptakan. Paru-paru itu pun ciptaan Allah yang begitu kompleks nan rumit amat sangat canggih.

Mengalirnya darah membawa zat makanan ke seluruh tubuh, darah itu pun ciptaan Allah. Super canggih membawa zat-zat makanan dan oksigen untuk keperluan setiap sel-sel tubuh kita.

Oh...sungguh dzalimnya hamba yang melupakan Tuhannya. Setiap sudut dan setiap detik kehidupannya sepatutnya membuat hamba itu ingat, kemudian berterimakasih atas segala nikmat dari Tuhan tersebut.

Perasaan takut pun sepatutnya wujud. Allah boleh buat apa saja. Allah berkuasa atas segalanya. Tiada hal yang lepas dari kuasa Allah.

Mudah bagi Allah membalikkan aliran darah yang akan membuat badan kita keracunan.

Mudah bagi Allah meniupkan angin yang akan menumbangkan pohon untuk menimpa kita. Bukankah sudah banyak peristiwa ini berlaku. Sekeluarga sedang piknik di kebun Raya Bogor, kemudian Allah jadikan pohon tempat mereka berteduh tumbang.


Semoga, Ramadhan membawa hati dan perasaan kita agar menjadi hamba yang senantiasa mengingati Allah dalam segala keadaan, berdiri, duduk maupun baring. Dalam keramaian maupun dalam kesendirian.

Thursday, June 18, 2015

Yuk Berbagi Melalui "Rumah Anak Kesayanganku"



"Rumah Anak Kesayanganku" yang berada di bawah naungan Yayasan Global Ikhwan Indonesia membuka peluang pada dermawan yang hendak berbagi hidangan berbuka puasa/sahur pada Ramadhan 1436 H ini.

http://globalikhwan.or.id/profil-rumah-amal-rumah-anak-kesayanganku/

http://globalikhwan.or.id/kegiatan-rumah-amal/

Yayasan Global Ikhwan juga menerima dan menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh.

BCA an Yayasan Global Ikhwan  5035500313

Informasi dan konfirmasi:

Makhfud Saptadi 08179198525
Yulia Evita 083898918837

Saturday, May 23, 2015

Pelatihan Kewirausahaan Kementrian Koperasi dan UKM

penutupan pelatihan


Pada tanggal 19-22 Mei 2015, diadakan Pelatihan Wirausaha Pemula oleh Kementrian Koperasi dan UKM Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Saya terikut kegiatan ini. Saya gunakan istilah terikut karena ikutnya saya pada kejadian ini tidak pun saya rancang dan doa pun tidak. Tapi kalau dibilang kebetulan ya bahaya buat akidah. Setiap kejadian di muka bumi ini mana ada yang kebetulan. Semua sudah tertulis di Lauh Mahfudz. Semua berlaku atas izin Allah, ngak ada yang kebetulan itu.

Ya, hari sabtu atau ahad saya disuruh daftar. Ya saya daftar aja ngak pakai banyak tanya. Eh rupanya terpilih jadi peserta. Langsung aja saya konfirmasi. Eh ternyata belum dimintakan acc buat pergi. Begitu dapat acc, pergi juga ke Hotel Grand USSU tempat kegiatan diselenggarakan.

Di acara pelatihan itu rupanya pesertanya wirausaha-wirausaha yang sudah makan asam garam dalam berwirausaha. Bukan pemula seperti judulnya. hehehe.


Saturday, May 16, 2015

Rahasia Kasih Sayang

“Tidak beriman seorang sehingga dia mengasihi saudaranya seperti dia mengasihi dirinya sendiri.” Riwayat Bukhari.

Kasih sayang dalam agama Islam adalah perkara yang sangat penting. Sampai-sampai Rasulullah saw mengaitkannya dengan iman seseorang.





Hari ini kita lihat dimana-mana orang berantem, emosian, cepat panas, senggol dikit naik pita. Di dalam keluarga pun suami istri sering bertengkar jadi hal yang lumrah.  Sangat....sangat susah mencari kasih sayang di akhir zaman ini. Kalau orang politik ngak usah dibahas dah. Kayaknya kalau ngak gontok-gontokan itu macam ngak afdhol.

Memang Rasulullah saw pernah bersabda bahwa iman orang akhir zaman itu sangat tipis seperti kulit bawang. Pagi beriman petang sudah kafir. Jadi, kegersangan kasih sayang yang terjadi saat ini bermula dari begitu lemahnya iman.

Kalau kata Tuan Rasyidi Abdullah, kasih sayang itu akan wujud apabila setiap insan sama-sama memburu Tuhan. Perkataan memburu Tuhan ini cukup dalam maknanya. Ya, sepertimana seorang pemburu memburu buruannya, dia akan terjaga malam, mengintai-intai binatang buruannya, dia kan selalu waspada sapan saat yang tepat untuk menyergap buruannya.

Kita sebagai orang akhir zaman, yang begitu lemah iman, akan terasa bahwa kata "MEMBURU" ini sangat power. Tepat terasa di hati. Kalau sekedar kita diingatkan untuk menebalkan iman, untuk selalu ingat Allah, sudah hambar karena setiap ceramah hal itu selalu diperkatakan tapi implementasi yang ada sangat-sangat berbeda.

MAka, kata memburu Tuhan ini sangat tepat untuk kita. Kita intai-intai terus apa yang membuat Tuhan suka, kita kejar apa yang Tuhan kehendaki, kita pun berjaga malam untuk menagih kasih sayang Tuhan. Bila hubungan dengan Tuhan semakin mesra, karena kita memburu Tuhan dan tidak lagi hati terpaut dengan dunia, maka dari situlah kasih sayang akan bersemi kembali.

KAlau dunia yang diburu, dunia ini kan menipu lagipula nafsu tidak pernah puas dengan dunia. Dapat ini ingin itu, dapat itu ingin lebih dari itu, lebih...lebih...lebih dan terus ingin yang lebih tidak ada habis habisnya.

Nah, apabila dalam rumah tangga terasa gersang dari kasih sayang, maka cek lagi, apa sebenarnya yang diburu dalam rumah tangga itu. Juga dimana-saja. Kalau dunia yang diburu, memang confirm, huru hara akan berlaku. Dunia ini kan terbatas, sedangkan nafsu keinginannya tiada batas. Maka akan terjadi gesekan-gesekan yang kan menyebabkan huru hara.

Kalau Tuhan yang diburu, TUhan kan Maha tidak tebatas. MAka cukuplah semua dengan Tuhan. Bila rasa cukup dengan Tuhan, maka hati akan menjadi tenang. KAsih sayang pun berbunga lagi.


Monday, May 11, 2015

Shalawat Ibrahim, Secuplik Kisah Ketaatan Seorang Istri

Tadi malam ketika membaca Shalawat Ibrahim rame-rame, ketika sampai lafadz:

Sepertimana Allah telah selamatkan ke atas Sayidina Ibrahim dan ahli keluarga Sayidina Ibrahim.

Tiba-tiba saya langsung teringat Ibunda Siti Hajar. Ya, saya memang memiliki satu kesan tersendiri terhadap sosok beliau. Kesan saya terhadap beliau mungkin bisa diwakili dalam sepenggal paragraf berikut ini:

Ketika Nabi Ibrahim a.s ingin meninggalkan tempat itu, Siti Hajar mengikutinya sambil bertanya kepada suaminya mengapa dia ditinggalkan sendirian di situ. Namun Nabi Ibrahim a.s tidak mengindahkannya. Akhirnya Siti Hajar bertanya, “Apakah Allah yang memerintahkan agar aku ditinggalkan di sini?” Nabi Ibrahim a.s, menjawab, “Benar wahai isteriku.” Mendengar jawaban itu, Siti Hajar dengan hati yang beriman kepada Allah berkata, “Kalau begitu, sudah pasti Allah tidak akan mensia-siakan kita.” Dia yakin, pasti akan ada pembelaan dari Allah, Tuhan yang Maha Baik itu. Tinggallah Siti Hajar di situ sendirian ditemani si anak kecil. (sumber: Kisah Nabi Muhammad saw )
Ya, Allah telah selamatkan Nabi Ibrahim dan ahli keluarga Nabi Ibrahim. Segala bentuk ujian telah berhasil dilewati dengan nilai tertinggi. Di antara sekian banyak ujian yang harus dihadapi oleh Siti Hajar adalah ditinggalkan di tengah lembah gersang hanya ditemani seorang bayi.

Siti Hajar ini istri ke dua dalam keluarga poligami Indah Nabi Ibrahim. Beliau sangat taat kepada suaminya meskipun "seolah-olah dibuang". Keyakinannya terhadap Allah yang begitu kental membuatnya mampu menepis segala prasangka buruk kepada suaminya. Beliau begitu yakin bahwa Allah bersamanya. Beliau yakin bahwa tidak ada yang sia-sia dan setiap perkara pasti ada tujuannya. Suami beliau seorang Nabi yang mana seorang Nabi tidak-lah bertindak karena dorongan hawa nafsunya tetapi wahyu dari Tuhan. Apabila wahyu, pastilah ada yang hendak diperjuangkan.

Rupa-rupanya, beliau terpilih sebagai seorang wanita yang membuka kota Mekah yang sampai saat ini terus dikunjungi oleh umat Islam sedunia tanpa henti-hentinya.

Balik ke shalawat Ibrahim, di penggal pertama disebutkan:

Ya Allah selamatkanlah ke atas Sayidina Muhammad dan ahli keluarga sayidina Muhammad
 Nah, itulah yang Rasulullah saw ajarkan kepada kita supaya kita mendoakan perjuangan Rasulullah saw dan ahli keluarganya. Perlu di ingat, ahli keluarga Nabi Muhammad saw masih terus berjuang hingga akhir zaman ini. Semoga mereka Allah selamatkan sebagaimana ahli keluarga Nabi Ibrahim diselamatkan.







Saturday, May 9, 2015

Apakah Peranan Seorang Suami?



Tajuk keluarga memang ngak habis-habis buat dikupas, dikaji, direnungkan, diselidiki, dan yang lebih utama adalah untuk diamalkan dan dihayati. 

Pertanyaan yang diajukan kepada saya pada malam hari ini:


Sudahkah kamu, sebagai suami, sudah melaksanakan tanggung jawabmu untuk memberikan TUHAN pada keluargamu?


hm..... speechless.

teatrikal silat melawan nafsu, sebagai nasehat perkawinan dalam acara pernikahan massal

Btw, berikut ini sebuah bacaan yang membuka mata mengenai apa peran seorang suami. 

Sumbernya dari sini: Apakah Peranan Seorang Suami? Sedikit saya EYD-kan supaya mudah dibaca.

Apakah Peranan Seorang Suami?


Suami itu lelaki. Lelaki itu pemimpin. Lelaki diciptakan memiliki kelebihan dari wanita untuk tujuan memimpin ini. Lelaki mestilah mampu untuk membuktikan bahwa mereka dapat mengatasi wanita dengan segala keistimewaan ini. Bila dikatakan pemimpin menurut islam adalah seorang yang dapat berkata kepada isterinya:
  1. Kita menikah adalah karena Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan.
  2. Kita menikah adalah untuk membangun rumah tangga Islam.
  3. Kita menikah adalah untuk menambah taqwa kepada Tuhan.
  4. Kita menikah supaya saya jadi imam, kamu jadi makmum, saya pemimpin, kamu pengikut.
  5. Kita menikah untuk melahirkan anak yang banyak sebab Rasulullah saw akan bangga di akhirat bila umat banyak.
  6. Saya akan hadiahkan kepada kamu sesuatu yang paling mahal yaitu cinta Tuhan. Bila kamu mencintai Tuhan, Tuhan akan menolong menjayakan rumah tangga kita.
  7. Saya akan buktikan bahwa bila kita dapat bercinta dengan Tuhan, kita akan jadi kaya raya lahir dan batin, aman, makmur dan mendapat keampunan Allah.
  8. Saya akan buktikan bahwa bila kita mencintai Tuhan, kita akan dapat berkasih sayang dan bercinta sampai mati dan sampai ke akhirat. Allah yang janjikan dan Allah yang mampu untuk melakukannya.
  9. Cintailah Tuhan, nanti rumah tangga akan dapat sukses menyelesaikan semua masalah.
  10. Cintalah Tuhan, POLIGAMI pun akan bahagia apalagi MONOGAMI. Bukankah Tuhan itu Maha Berkuasa, bagaimana Dia tak tahu untuk menjadikan manusia berbahagia dengan poligami, dengan kesusahan, dengan kesakitan, dengan perkongsian dan dengan penderitaan? Tanpa mencintai Tuhan, lihat, monogami pun huru hara!
Seorang suami, sebelum menikah sepatutnya sudah mengambil kursus untuk menjadi suami yang adil, yakni pemimpin yang adil. Menjadi pemimpin adil lebih susah dari menjadi doctor yang pakar atau lulusan PhD yang handal. Kursus tentangnya sepatutnya bukan 7 tahun, tapi dari awal dia dilahirkan ke dunia. ibu bapanya-lah profesornya untuk memastikan dia adalah seorang yang :
  1. Mencintai Tuhan lebih daripada mencintai ibu bapa karena Tuhan sanggup bekalkan oksigen gratis setiap saat.
  2. Amalkan rukun iman untuk hati, amalkan rukun islam untuk akal, fikiran dan fisik.
  3. Praktekkan ihsan yakni akhlak yang tinggi terutama pemurah dan penyayang, sabar, redha dan lain-lain.
  4. Dalam hidupnya, dia pandai bersyukur bila diberi nikmat oleh Tuhan. pandai bersabar bila diberi kesusahan oleh Tuhan. Orang islam, orang beriman, orang bertaqwa itu bahkan dia senang dengan kesusahan karena dengan kesusahan itu, Tuhan jadikan manusia ingat kepada Tuhan. Dalam nikmat walaupun bersyukur tapi orang lebih mudah untuk lalai dan terjebak dengan penyakit cinta dunia dan takut mati
  5. Sangat mengutamakan Tuhan dalam hidupnya, sehingga isteri-isteri dapat ditarik kepada Tuhan walaupun isteri-isteri sangat tertarik kepada dunia.
  6. Mempraktekkan Bank Tuhan, yakni segala keperluan hidup dan perjuangannya Tuhan yang sponsor.
  7. Mempraktekkan kasih Tuhan, yakni segala keperluan perhatian dan kasih sayang oleh ahli keluarga, Allah yang bekalkan. Semua terasa diberi perhatian dan kasih sayang. Allah-lah yang menggerakkan semuanya agar terjadi. Allah yang menolong sehingga terjadi, mana-mana yang manusia tidak mampu berbuat, Allah yang akan buatkan.
Bahaya besar yang paling ditakuti oleh suami terhadap keluarganya ialah ditimpa penyakit cinta dunia dan takut mati. Sebab itu rumahnya dijadikan klinik untuk merawat penyakit paling bahaya itu. Pasien akan dilatih dengan sholat yang khusyuk lima kali sehari. Sholat yang khusyuk dapat mencabut kedua penyakit tadi. Sholat khusyuk ialah :
a.     


  1. Secara serius menguasai bacaan-bacaan dan perbuatan dalam sholat.
  2. Secara serius memahami apa yang dibaca dan dibuat.
  3. Secara serius berusaha untuk merasakan perasaan yang sepatut ada di dalam bacaan dan perbuatan sholat
Insya-allah, kesan dari sholat akan terbawa dalam kehidupan, rasa takut dan cinta dan mengharap kepada Allah lama-kelamaan akan menggantikan rasa cinta dunia dan takut mati itu.
Suami yang adil menurut islam ialah suami yang mampu menjadikan keluarganya aman makmur dan mendapat keampunan dari Allah. Untuk mendapatkan semua itu, suami perlu berusaha untuk memahamkan, meyakinan dan membawa cinta keluarganya kepada Allah. Bukankah Allah SWT telah berpesan, firmannya :

Maksudnya; "SELAMATKAN DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA" (surah at-tahrim : 6)

Nanti di depan Allah di dalam mahkamah akhirat, jangan berkata, "saya tidak tahu bahwa Allah pernah perintahkan supaya saya selamatkan diri dan keluarga dari api neraka". Memang syaitan dan nafsu ammarah akan bekerja dengan sungguh-sungguh supaya kita tidak memperdulikan neraka. Awas, orang islam yang tidak percaya dan tidak memperdulikan neraka dapat murtad.
Menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka adalah jadi keutamaan untuk kita mengusahakannya. Untuk itu kita perlu menjadikan jadikan setiap kerja kita itu sebagai ibadah, yakni dengan memenuhi 5 syarat iaitu:
  1. Niat mesti betul (yakni karena Allah)
  2. Pelaksanaan mesti mengikut syariat Allah.
  3. Agenda-agendanya mestilah halal dan bertepatan dengan syariat.
  4. Tidak meninggalkan perkara (rukun) asas yaitu rukun iman dan rukun Islam.
  5. Natijah dan hasil dari usaha membangun rumah tangga islam itu mestilah taqwa dan dimanfaatkan kepada Allah dan agama-nya.
Untuk lebih memahaminya silakan membaca buku saya bertajuk: ibadah menurut Islam. Suami apabila sudah melakukan tanggungjawab yang pokok ini, niscaya Allah akan menaungi rumah tangganya dengan memberi tambahan iman dari waktu ke waktu dan Allah akan murahkan rezeki. Allah itu pasti bereaksi dengan berbagai macam respon. Jangan sangka Allah tiada peranan dalam rumah tangga. Bahkan setiap saat, Dia-lah yang mengatur langit dan bumi dan segala isinya. Ini semua adalah janji Allah dan wajib bagi Allah itu menunaikan janji-nya.
Namun ada syarat-syarat lagi yang mesti dipenuhi yaitu delapan syarat taqwa:
  1. Dapat hidayah
  2. Ada ilmu
  3. Beramal
  4. Yakin
  5. Mujahadah
  6. Istiqamah
  7. Guru mursyid
  8. Doa
Ya, tidak bisa tidak, seseorang muslim itu hendaklah berguru dengan guru mursyid. Guru yang dilantik Tuhan, yang mempraktekkan sunnah nabi, yang bercakap dan berbuat cara-cara hidup Islam. Dia pewaris nabi kita yang sudah wafat, sedangkan dia ini dapat menghubungkan hati dengan Rasullulah saw. Hakikatnya nabi-lah yang sedang berperanan untuk menyelamatkan umatnya di akhir zaman ini. Jika tidak, mengapa Baginda dikatakan nabi akhir zaman? Apa peranan-nya ?

Wahai Rasulullah saw, nabi akhir zaman, kami sedang berkursus untuk menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka. Sedangkan keluarga itu adalah keluarga poligami. Hadirlah dan ikut campurlah dengan mukjizatmu agar perkara yang sukar ini dapat kami laksanakan dan jayakan dengan begitu mudah. Agar semua yang merinduimu dapat diselamatkan dengan iman dan Islam.