Pages

Thursday, October 9, 2014

Bukankah Ada Allah?


Kemarin saya dapat sebuah email konsultasi, begini isinya:

Assalamualaikum,
mohon maaf sebelumnya saya langsung email pak Ustadz,ingin diberikan solusi atas permasalahan yang terjadi.
Saya baru menikah 1 bulan pak ustadz, dan selama satu minggu awal saya menetap dirumah mertua saya, dan setelah seminggu saya pindah kerumah orang tua saya menempati kamar yang berada diluar rumah, memang sengaja untuk tempat tinggal saya bersama istri (menurut Bapak saya).
Tetapi sejak beberapa hari ini istri saya selalu mengajak untuk pindah / ngontrak, dan setiap pembicaraan masalah ngontrak mood saya langsung tidak enak, sedangkan dirumah bapak saya hanya ada bapak dan kedua adik saya yg satu masih magang kerja dan yang bungsu masih kuliah dan sekalian ingin meramaikan rumah dengan membawa istri saya masuk ke rumah karna ibu saya baru meninggal 1 tahun yang lalu karena sakit, dan janji saya  ke almarhumah disaat hembusan nafas terakhirnya akan menjaga adik2 dan bapak saya. menurut keterangan dari istri saya, sikap dingin bapak saya ke dia yg membuat dia tidak betah berada dirumah orang tua saya, memang sifat bapak saya yang memang agak dingin terhadap siapa pun,tetapi itu setelah kepergian ibu saya dan memang sudah dari awal sebelum menikah akan tinggal drmh orang tua saya sementara.
dan sudah dari semalam istri saya diam kepada saya, dan td pagi setelah saya mandi istri saya sudah tidak ada dikamar kami. semalam pun saya sempat dengan nada tinggi bilang keistri saya kalau akhir bulan ini akan cari kontrakkan.
apa yang harus saya perbuat pak ustadz, mohon saran nya pak Ustadz,
Wassalam

Respon saya:

Waalaikumsalam...

Salam kenal mas...moga berkah, hidayah, taufik serta maghfirahnya senantiasa tercurah pada kita semua.

Pertama2, saya turut simpati dengan keadaan yang dihadapi. Moga Allah mudahkan semua urusan.

Kedua, bukankah kita ada Allah? Sudahkah mas saputra bangun malam, merintih, bertanya dan meminta kepada Allah supaya diberi jalan keluar.

Kita punya Allah yang tidak mengantuk apalagi tidur. Dia mendengar semua permintaan kita. Mendekatlah pada Allah. Mohon ampun banyak2.

Allah sudah bersumpah dengan waktu dhuha dimana orang sibuk dan dengan waktu malam yang sudah larut dimana orang lena tertidur. Di waktu orang lena tertidur itulah, ambil waktu untuk bermunajat pada Allah.

Ketiga, bersedekahlah. Sedekah lebih tajam dari doa.

Keempat, mas perlu paham hakikat kesusahan. Sejatinya, kesusahan itu Allah datangkan untuk kita ingat kembali pada Allah.

Mungkin itu hal praktis yg bisa dicoba dulu.

Wallahua'lam.

Wassalamualaikum.

Makhfud saptadi,
http://globalikhwan.or.id

No comments:

Post a Comment